Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Setelah PAN, Tercium Aroma Peluang Koalisi Jokowi Dengan Partai Demokrat
JANSEN SITINDAON : Yang Kalah, Mengawasi Kerja Yang Menang
Senin, 29 April 2019 11:29 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Selain PAN, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin membuka pintu untuk Partai Demokrat (PD) bergabung. Peluang itu, dinilai cukup besar, mengingat komunikasi Jokowi dengan pimpinan PD cukup baik.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding menyatakan, memang saat ini rekapitulasi masih dilakukan KPU, meski mayoritas hitung cepat lembaga survei memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Namun, kubu pasangan nomor urut 01 itu, membuka pintu bagi koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang ingin merapat bersama koalisi Jokowi.
Soal kemungkinan Demokrat bergabung, TKN Jokowi menegaskan memberikan sambutan positif bila wacana tersebut terealisasi. Karding menyatakan, pihaknya menyambut baik partai-partai Koalisi Adil dan Makmur yang mau bergabung bersama.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin menyatakan, partainya saat ini masih konsisten berada di barisan oposisi, bersama koalisi partai yang mengusung pasangan calon nomor urut 02.
Baca juga : RAJA JULI ANTONI : Konteksnya Rekonsiliasi, Bukan Merayu-rayu Lho
Menurut Amir, meski hasil hitung cepat semua lembaga dan hitung sementara KPU menunjukkan keunggulan untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf, namun Demokrat tetap taat azas. Oleh karena itu, Demokrat masih tetap menunggu pengumuman resmi KPU terkait pemenang Pilpres 2019. Setelah pemenang Pilpres sudah secara resmi diumumkan KPU, barulah Demokrat memutuskan arah koalisi.
Lantas, apakah ini merupakan upaya TKN untuk merayu Demokrat supaya bergabung, mengingat sebelumnya ada informasi yang menyatakan PD membuka peluang untuk bergabung. Apakah sudah ada pembicaraan antara TKN dengan Demokrat mengenai hal ini? Bagaimana pula respons PD menanggapi rayuan tersebut? Berikut penuturan lengkapnya.
Sejauh ini, keutuhan koalisi Adil dan Makmur seperti apa?
Fokus Demokrat sekarang ini mengamankan suara Pileg, makanya para Caleg pulang ke Dapil masing-masing, sama seperti saya.
Jadi, mengamankan suara partai yang proses rekapitulasinya sedang berjalan sampai tanggal 4 Mei itu di tingkat kecamatan. Berjenjang terus ke kabupaten, ke provinsi hingga nanti ke tingkat nasional pada 22 Mei. Fokus semua partai juga itu kan. Termasuk masuk BPN, sekarang sedang fokus pada rekapitulasi itu juga.
Bagaimana rekonsiliasi dengan koalisi partai di TKN?
Kaitannya dengan rekonsiliasi dan segala macam, ya semua partai memang harus rekonsiliasi kembali. Karena Pemilu sudah selesai, Presiden yang nanti terpilih, ya Presiden kita semua. Kita semua mendukung pemerintahannya untuk membuat Indonesia semakin adil, semakin makmur.
Baca juga : Korban Tewas Akibat Banjir Bengkulu Bertambah Jadi 29 Jiwa
Di internal Demokrat, apakah sudah ada pembicaraan tentang rekonsiliasi ini?
Oh, belum ada. Biasanya, partai politik kalau sudah selesai Pemilu, kembali berteman. Yang menang kita dukung untuk memenuhi janji kampanyenya, untuk memperbaiki bangsa ini. Yang kalah, mengawasi kerja teman kita yang menang. Bukankah begitu.
Partai Demokrat apakah akan berkonsiliasi sebelum 22 Mei?
Semua partai sudah berkonsiliasi, itu kan cuma debat-debat Pemilu saja. Kami misalnya, Demokrat, berteman baik dengan partai-partai yang lain, bukan dengan Gerindra, PKS, dan PAN saja. Kami berteman dengan semua, termasuk Golkar, Nasdem, PDIP.
Sama sekali belum ada pembicaraan?
Biasanya memang akan ada pembicaraan di atas itu, namun maqom kita belum sampai bicara soal itu. Tetapi yang pasti, kami sebagai kader Partai Demokrat pasti akan loyal menjalankan keputusan partai. Apa pun keputusan pimpinan, kami loyal untuk menjalankannya.
Partai Demokrat inginnya berada dalam pemerintahan, siapapun presidennya, atau berada di tengah-tengah seperti periode ini?
Buat kami sama saja. Yang penting itu untuk bangsa, negara dan rakyat. Mengenai pembicaraan yang lain itu, sudah kewenangan pimpinan partai. Tapi yang pasti, partai Demokrat ini bersahabat dengan semua partai, tidak hanya partai yang ada di BPN.
Baca juga : Tangani Banjir Bengkulu, BNPB Kucurkan Duit Rp 2,25 M
Contohnya?
Seperti 2004, Golkar ada di bagian pemerintahan. Jadi partai Demokrat teman semua parpol, baik yang ada di BPN atau TKN, yang ada di Pak Prabowo atau Pak Jokowi, itu adalah sama. Itu adalah teman. Kita juga pernah bekerjasama dengan mereka. Yang terpenting, Pemilu sudah usai, makanya kita bersatu. Bukan hanya Indonesia untuk 01 atau Indonesia untuk 02. Untuk semua.
Kesan menggoda TKN kepada Partai Demokrat untuk berkoalisi, apakah sebuah keistimewaan?
Biasa saja. Lagian, kita belum digoda. Tak ada goda-goda kami. Kalau nanti siapa pun pemerintah yang terpilih ingin diperkuat, misalnya ingin mengajak Demokrat, ya tentu kita menyamakan platform. Kita punya 14 prioritas. Kalau nanti pemerintah menjalankan 14 prioritas sebagaimana janji kami kepada pemilih, tentu kami mendukung.
Bicara quick qount, hingga saat ini dimenangkan pasangan calon 01. Mau bergabung dengan 01 atau bertahan di 02?
Kita tunggu hasil Pemilu. Yang pasti, kita masih menunggu real count. Lebih baik kita menunggu real count dari KPU. Biarkan saja tahapan dalam Pemilu kita ini. Tetapi, sebagaimana yang disampaikan Pak Susilo Bambang Yudhoyono, apa pun hasil real count nanti, Partai Demokrat akan ikut garis sesuai konstitusi. Kan ada upaya penyanggahan, itu yang bisa ditempuh. Siapa pun Presiden yang terpilih.
Akankah 14 prioritas Partai Demokrat itu dijalankan kalau berada di pemerintahan?
Seharusnya ya. Tetapi, kalaupun kami tidak di pemerintahan, 14 prioritas itu akan tetap kami prioritaskan. Kalau dijalankan syukur. Kalau tidak, dijalankanlah satu atau dua, kan secara bertahap itu. [NNM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya