Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kadin DKI Yakin Penetapan Arsjad Jadi Ketum Sesuai Aturan

Selasa, 29 Juni 2021 21:08 WIB
Ketua Kadin DKI Diana Dewi. (Foto : Istimewa)
Ketua Kadin DKI Diana Dewi. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi meyakini penetapan Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin 2021-2025 akan sesuai aturan. Sebab pemilihannya tetap merujuk pada Musyawarah Nasionl (Munas) di Kendari, Sulteng.

"Walaupun pemilihan Ketum Kadin dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai kata mufakat, Kadin tetap akan menyelenggarakan Munas sesuai dengan AD/ART," kata Diana Dewi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/6).

Soal dipindahkannya lokasi munas yang semula di Bali menjadi di Kendari, kata dia, itu karena semata-mata alasan pandemi Covid-19.

Baca juga : Munas Kadin Antiklimaks

Diana mengatakan Presiden Joko Widodo melihat hal-hal yang tidak kondusif di masa pandemi jika munas Kadin tetap dilaksanakan di Pulau Dewata Bali.

"Melihat kondisi seperti ini, saat itu Presiden Joko Widodo memanggil Ketua umum Kadin sebelumnya Rosan Roeslani beserta dua calon ketua umum (caketum) Kadin yaitu Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie. Dengan menyertakan dua caketum, mungkin pada saat dipanggil oleh presiden, ada hal-hal yang didiskusikan dan mungkin itu adalah pilihan terbaik menurut Presiden Joko Widodo untuk kepentingan bangsa," kata Diana.

Di bawah kepemimpinan Arsyad, Diana Dewi akan memberdayakan UMKM. Ia akan berusaha menjadikan pengusaha kecil menjadi menengah. Lalu, menjadikan pengusaha menengah menjadi pengusaha besar.

Baca juga : Kasus Covid Di DKI Melonjak, Perpustakaan Umum Ditutup Sementara

Senada dengan Diana Dewi, Ketua dewan pertimbangan Kadin DKI Wisnu Wahyudin Pettalolo mengungkapkan, silang pendapat mengenai lokasi Munas baik di Bali seperti yang diminta kubu Anindya Bakrie maupun Kendari seperti yang diminta kubu Arsjad merupakan hal biasa dalam alam demokrasi.

"Bangsa Indonesia yang berpegang teguh pada budaya demokrasi yang dewasa dan cerdas, bagaimana pun sosok Arsjad maupun Anindya, keduanya adalah harapan bangsa untuk memajukan Kadin kedepannya", ungkap Wisnu yang juga sebagai Sekjen di DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia atau Aptrindo.

Dengan adanya dua kubu yang berseberangan dalam kepengurusan Kadin periode 2021-2025, Wisnu Wahyudin menegaskan agar semua pihak duduk bersama, saling menimbang seperti apa dan bagaimana roda organisasi Kadin ke depannya.

Baca juga : Kian Kuat! Arsjad Rasjid Dapat Dukungan Dari KADIN Sulbar

"Bagaimanapun kita dan para pihak yang berseberangan ada dalam satu wadah yang bernama Kadin yang merupakan wadah dari berbagai dunia usaha dan industri. Untuk hajat lima tahun ke depan tentu proses komunikasi harus dijalankan," kata Wisnu. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.