Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jumlah Orang Melarat Di Jakarta Meningkat

Banyak Warga Bertahan Hidup Tanpa Penghasilan

Sabtu, 17 Juli 2021 08:03 WIB
Pemukiman miskin Jakarta. (Foto: Antara)
Pemukiman miskin Jakarta. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Ketua Komisi E Dewan Per­wakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI, Iman Satria meragukan akurasi data kemiskinan. Dia menilai, salah satu faktor ber­tambahnya angka kemiskinan karena pendataan warga miskin yang belum tepat sasaran. Pen­dataan tersebut masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Biasanya, warga yang masuk dalam DTKS men­jadi sasaran penerima bantuan sosial dari Pemerintah.

“Teman-­teman Komisi E menyoroti persoalan DTKS. DTKS adalah roh dari segala sesuatu untuk mendapatkan bantuan,” kata Iman di Jakarta, kemarin.

Untuk memperbaiki masalah itu, Iman meminta Dinas So­sial (Dinsos) untuk lebih se­ring memperbaharui pendataan warga miskin yang masuk dalam DTKS. Iman meminta Dinsos berkoordinasi dengan Kemen­terian Sosial terkait update pendataan itu.

Baca juga : Kereta Api Dan Busway, Kandangin!

“Prosedurnya diperlunaklah. Pintu untuk penerimaan itu jangan setahun dua kali. Kita minta supaya pintunya itu dibuka tiga atau empat kali dalam setahun, jadi warga tidak terlalu lama menunggu,” saran Iman.

Iman berharap, Dinsos bisa mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar proses inventarisasi DTKS dilakukan secara tepat sasaran. Termasuk, penyediaan SDM di Kelurahan sehingga mempermudah warga dalam kepengurusan administrasi DTKS secara tatap muka.

Ngarep Bansos

Baca juga : Garap Dua Pejabat Dinas Pertanian Bandung Barat, KPK Dalami Penerimaan Gratifikasi Aa Umbara

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), Eny Rochayati mengungkapkan, banyak warga miskin di Ibu Kota yang tinggal di kampung­ kampung, kini hidup dalam ketidakberdayaan. “Banyak warga bertahan hidup tanpa nafkah di Jakarta,” ungkapnya.

Dia berharap, Pemerintah tak sekadar mengutamakan sosialisa­si dan penegakan hukum PPKM Darurat. Tapi juga secepatnya memberikan solusi konkret.

”Orang sehat itu butuh makan. Kita diminta tidak ke mana­ma­ na untuk memutus mata rantai penularan. Tetapi, kebutuhan kita tidak dipenuhi. Itu bagaimana? Jadi mesti imbang, yang sakit ditolong, yang sehat juga ditolong,” tutup Eny. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.