Dark/Light Mode

Corona Jakarta Mulai Jinak

Anies Tak Mau Besar Kepala

Minggu, 1 Agustus 2021 08:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto bersama anak-anak seusai meninjau vaksinasi di daerah Jakarta Barat, Sabtu (31/7/2021). Di lokasi ini ditargetkan 1000 warga menerima vaksinasi Covid-19. (Foto: Dok. Pribadi)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto bersama anak-anak seusai meninjau vaksinasi di daerah Jakarta Barat, Sabtu (31/7/2021). Di lokasi ini ditargetkan 1000 warga menerima vaksinasi Covid-19. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Dalam video itu, Anies juga menyampaikan capaian vaksinasi. Hingga kemarin, sudah ada 7,5 warga Ibu Kota yang telah menerima vaksin. Capaian itu diselesaikan Anies, sebulan lebih cepat dari target yang diminta Presiden Jokowi.

“Alhamdulilah, hari ini, 31 Juli, kita laporkan bahwa target itu telah tercapai, 7,5 juta vaksin dosis pertama dan 2,5 juta vaksin dosis kedua telah diberikan di Jakarta,” ungkapnya.

Baca juga : Perpustakaan Desa Harus Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Meskipun target 7,5 juta itu sudah tercapai, Anies memastikan pihaknya tidak akan berhenti untuk melakukan vaksinasi massal. Menurutnya, masih banyak warga ber-KTP DKI Jakarta yang belum divaksin. Termasuk memberikan kesempatan warga di luar DKI untuk ikut vaksin di Jakarta.

“Kita tahu, herd immunity di kota yang sangat terbuka seperti ini tidak akan tercapai bila yang divaksin hanya warga ber-KTP DKI saja,” pungkas eks Rektor Universitas Paramadina ini.

Baca juga : Jasa Raharja Jakarta Gelar Vaksinasi Untuk Pengemudi Blue Bird

Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Pihaknya akan terus meningkatkan testing demi memutus rantai penyebaran Corona. Meski angkanya sudah 22 kali lebih tinggi dari standar minimal yang ditentukan WHO. “Sekarang sudah 183.486 testing dalam sepekan. Ini terus kita tingkatkan,” janjinya.

Kenapa demikian? Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini meyakini testing yang tinggi dapat membantu percepatan penanganan corona di DKI. Alhasil, tingkat keterisian pasien di rumah sakit juga sudah berkurang saat ini. “Mudah-mudahan tidak ada masalah lagi,” imbuh Riza.

Baca juga : Anies: Bisa, Ganjar: Sulit

Epidemiolog Griffith Universiy Australia, Dicky Budiman mengapresiasi penanganan pandemi di Jakarta. Menurutnya, Anies Cs konsisten menggunakan pendekatan berbasis sains dalam menangani pandemi. Contohnya, testing yang di atas rekomendasi WHO, dan jauh di atas performa 3T nasional.

“Saya nggak bisa bayangkan kalau di Jakarta tesnya buruk. Indonesia bisa jadi negara papan bawah banget dalam percaturan global menangani pandemi. Karena 3T-nya standar banget. Dan positivity rate adalah presentasinya,” ulas Dicky saat dihubungi, tadi malam. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.