Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Diminta Mainkan Jurus Jemput Bola

Banyak Pedagang Pasar Kemakan Hoaks Vaksin

Kamis, 5 Agustus 2021 06:20 WIB
Petugas kesehatan Pemprov DKI Jakarta Menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pedagang dan warga di bawah Jalan Layang Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (2/8/2021). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Petugas kesehatan Pemprov DKI Jakarta Menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pedagang dan warga di bawah Jalan Layang Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (2/8/2021). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan cara jemput bola untuk memberikan vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang tradisional. Sebab, banyak di antara mereka belum memandang penting perlindungan kesehatan tersebut.

Vaksinasi kini merupakan hal yang penting bagi pedagang. Sebab, sertifikat vaksin menjadi syarat utama untuk pedagang un­tuk bisa membuka lapak di pasar.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikappi, Muhammad Ainun Najib mengungkapkan, banyak pedagang belum menerima vaksinasi Covid-19. Karena, kegiatan vaksinasi belum merata digelar pasar-pasar tradisional. Selain itu, para pedagang enggan melakukan vaksinasi di luar pasar karena tidak mau meninggalkan dagangannya.

Baca juga : Anggaran Ketahanan Pangan Lindungi Petani Dari Pandemi

“Para pedagang keberatan meninggalkan dagangannya walaupun cuma satu jam. Kita tahu lah kondisi ekonomi cukup sulit. Ninggalin barang dagangan ikut ke sentra vaksin yang jaraknya cukup jauh, rugi,” ujar Ainun, di Jakarta, kemarin.

Di yakin, bila vaksinasi digelar di pasar, pedagang akan antusias menyambutnya. Pihaknya belum lama ini menggelar program vaksinasi di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Di pasar ini ada lebih dari 400 pedagang. Mereka sangat antusias mengikuti program ini. Hal serupa juga berhasil dijalankan di Pasar Ciracas, Cibubur, Cijantung, Tanah Abang, Klender, dan beberapa pasar lain.

Selain enggan tinggalkan dagangan, menurut Ainun, banyak pedagang enggan divaksin karena termakan hoaks dampak vaksinasi.

Baca juga : Menpora Pastikan Pembinaan Olahraga Berdasarkan Grand Design

“Akhirnya tak percaya Covid-19 dan ogah vaksin. Aparat harus turun langsung dan sosialiasasi intens. Tangkal hoaks dengan pendekatan yang pas,” sarannya.

Pasar Sepi

Sebagian pedagang masih keberatan dengan kewajiban pengunjung harus membawa kartu vaksin. Karena, akibat syarat itu, pengunjung ogah belanja ke pasar. Pasar di DKI Jakarta yang mulai menerapkan ketentuan tersebut, sepi pengunjung. Misalnya, Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Cililitan (PGC), dan ITC Roxy Mas.

Baca juga : Kebijakan Penanganan Covid Tidak Sembrono

Di Pasar PGC, pengelola memeriksa sertifikat vaksin calon pengunjung. Entah karena syarat itu atau bukan, pasar ini sepi. Tak hanya pengunjung, pemilik gerai toko pun sedikit yang buka.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengungkapkan, pasar di bawah naungannya sering menggelar vaksinasi. Misalnya, di Pasar Induk Kramatjati, pihaknya sudah tiga kali menggelar vaksinasi bagi pedagang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.