Dark/Light Mode

Sisa 29 Pasien Covid, Puskesmas Di Kranji Mulai Bernapas Lega

Minggu, 15 Agustus 2021 21:08 WIB
Kepala Puskesmas Kranji, Bekasi Barat, dr. Nita Anggraeni Purnomo saat menjadi pembicara dalam talk show RM.id bertajuk Peran Puskesmas  Dalam Memonitor Pasien Isoman yang digelar pada Minggu (15/8). (Foto: Youtube Rakyat Merdeka TV)
Kepala Puskesmas Kranji, Bekasi Barat, dr. Nita Anggraeni Purnomo saat menjadi pembicara dalam talk show RM.id bertajuk Peran Puskesmas Dalam Memonitor Pasien Isoman yang digelar pada Minggu (15/8). (Foto: Youtube Rakyat Merdeka TV)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka pertambahan kasus Covid-19 saat ini mulai menunjukkan penurunan. Salah satunya di Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat.

Kepala Puskesmas Kranji dr. Nita Anggraeni Purnomo mengaku mulai bisa bernapas lega dengan kondisi saat ini. Kasus sudah berangsur turun jika dibandingkan Juni dan Juli lalu.

"Di Bekasi Barat menurun berkat kerja keras kita semua, teman-teman nakes (tenaga kesehatan), masyarakat, dan semuanya," ujar Nita dalam talk show RM.id bertajuk "Peran Puskesmas Dalam Memonitor Pasien Isoman", yang digelar pada Minggu (15/8). 

Penurunan di wilayah dinasnya ini tak lepas dari tingginya kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Terutama, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca juga : Dua Eks Pasien KPK Ngumpul Di Kasus Cukai Rokok Bintan

Hal itu berbuah manis. Kemarin, tidak ada kasus harian baru di Kelurahan Kranji. Meski begitu Puskesmas tetap berusaha waspada untuk mengantisipasi lonjakan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Total kasus yang masih dipantau Puskesmas di Kranji untuk saat ini ada 29 kasus aktif. Masih dipantau, tapi kasus baru hari ini tidak ada," tuturnya. Penurunan ini juga bisa dilihat dari bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19.

"Alhamdulillah sudah bisa bernapas lega karena semuanya sudah mulai menurun," beber Nita, mengucap syukur.

Meski begitu, masih ada hal yang membuat sedih. Yakni, masih adanya kematian. Faktor pemicunya antara lain penyakit penyerta yang diderita pasien sebelum tertular Covid-19. Selama ini, dituturkan Nita,

Baca juga : Bursa Calon Anggota BPK, Nyoman Dan Harry Berpotensi Lolos

Puskesmas Kranji aktif melakukan pemeriksaan Covid-19 (testing) serta pelacakan (tracing). Pada Juni dan Juli, kondisinya "menegangkan". Bagaimana tidak, Puskesmas Kranji, harus berjuang keras melakukan upaya itu lantaran jumlah nakesnya terbatas.

Sementara jika ada satu orang yang positif Covid-19, maka tracing harus dilakukan terhadap 8 sampai 15 orang. Sungguh berat. "Nakes kami bahkan tertular, beberapa harus melakukan isolasi mandiri," kisah Nita.

Untuk menggenjot upaya testing dan tracing, Puskesmas pun bermitra dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Jika ada yang terkonfirmasi positif, Puskesmas akan memantaunya. Pemantauan dilakukan manual dengan dibantu aparat setempat dan Pembina Wilayah (Binwil).

"Binwil itu jadi ujung tombak juga membantu dokter. Tidak mungkin juga kan kalau dokter harus datang sendiri ke 50 ribu penduduk," ucapnya.

Baca juga : Brasil Raih Emas, Dani Alves Makin Trengginas

Binwil, memantau pasien yang ingin menjalani isolasi mandiri (isoman). Mereka akan melihat kondisi rumah pasien, layak atau tidak untuk menjalani isoman.

Jika rumah pasien tidak memungkinkan untuk isoman, maka Puskesmas mengarahkan untuk isolasi di tempat isolasi terpadu (isoter). "Terpusat di GOR (gelanggang olahraga)," imbuh Nita.

Sementara warga yang isoman di rumah, tetap dipantau Puskesmas melalui grup WhatsApp. Di grup itu pasien bisa melapor tentang kondisi mereka.

"Tapi biasanya Binwil sudah cerewet duluan sebelum pasien lapor. Karena di Puskesmas mereka biasanya langsung ngecek yang mereka pantau," tandas Nita sambil tertawa kecil. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Live KPU