Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Perawat Ini Ngumpulin Sisa Obat Pasien Covid Yang Meninggal, Terus Dijual Lagi
Rabu, 4 Agustus 2021 22:56 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya menyingkap praktik curang penimbunan obat terapi untuk pasien Covid-19. Salah satu pelakunya, perawat berinisial RS.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, RS mengumpulkan obat sisa pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
"Ada pasien yang meninggal dunia obatnya dikumpulkan, nanti kalau sudah terkumpul dia mainkan harganya," terang Yusri di Jakarta, Rabu (4/8).
Baca juga : Selama Juli 2021, Kematian Pasien Covid-19 Di DIY Melonjak 6 Kali Lipat
Meski begitu, dia menolak membeberkan identitas perawat nakal tersebut. Yusri khawatir, pengungkapan identitas pelaku akan mengganggu psikologis para perawat dan dokter yang saat ini tengah berjibaku melawan virus Corona.
"Mohon maaf kami tidak bisa menyampaikan (identitas). Jangan membuat mereka down, semua perawat dan dokter merupakan pahlawan-pahlawan kami," tuturnya.
Yusri hanya menyebut, perawat ini melakukan praktik kotor itu bersama 23 orang lainnya, yang tergabung dalam sebuah sindikat. Ke-23 orang itu berinisial BC, MS, AH, LO, RH, TF, NN, SJ, MS, MH, RB, AH, SO, YN, HH, AA, UF, LP, DW, MI, MR, DS, dan MD.
Baca juga : Selama Pandemi, 436 Pegawai KPK Terinfeksi Covid-19, 10 Meninggal Dunia
Selain mengumpulkan sisa obat pasien Covid-19 yang meninggal, sindikat ini juga punya modus lain untuk mendapatkan obat. Yakni, memalsukan surat dokter untuk menebus obat di apotek.
Para pelaku bekerja sama dengan petugas di apotek tersebut. Mereka kemudian menimbun obat tersebut dan menjualnya secara online dengan harga tinggi.
"Kita ketahui masyarakat membutuhkan obat terapi Covid-19, tapi ternyata banyak penjahat dengan menaikkan HET (Harga Eceran Tertinggi) Dari sini kami mengamankan ada 24 orang, termasuk satu perawat," tuturnya. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya