Dark/Light Mode

Di Rumah Sakit Polri Kramat Jati

Tangisan Iringi Penyerahan Jenazah Korban Pesawat Lion

Jumat, 2 November 2018 16:12 WIB
Keluarga Jannatun menerima berkas identifikasi yang dimasukkan ke dalam map.
Keluarga Jannatun menerima berkas identifikasi yang dimasukkan ke dalam map.

RM.id  Rakyat Merdeka - Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, jadi tempat identifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Rabu malam (31/10), satu jenazah korban berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Jannatun Cintya Dewi, merupakan jenazah pertama yang berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri.Jannatun yang tercatat sebagai warga Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil diidentifikasi berkat data-data diri dan ciri khas tertentu yang ada di tubuhnya. Momen penyerahan jenazah jadi saat yang menyedihkan bagi keluarga Jannatun. Bambang Supriyadi, ayah Jannatun, tak kuasa menahan air matanya saat menerima jenazah putrinya. Direktur Operasional Lion Air, Wisnu, jadi pihak yang menyerahkannya ke Bambang.

Sejak hari pertama, Bambang telah menunggu proses identifikasi anaknya. Wajahnya terlihat lelah. Sambil beberapa kali mengusap air matanya, Bambang juga menerima surat hasil identifikasi kematian putri tercintanya. Saat diserahkan kepada keluarga, jenazah Jannatun telah dibungkus peti berwarna hitam. Di peti tersebut, terdapat kertas putih bertuliskan nama lengkap nya, “Jannatun Cyntia Dewi"  lengkap dengan beberapa nomor kode lainnya.

Baca juga : Istri Korban Kenang Foto Terakhir Suami

Usai diterima keluarga, jenazah dimasukkan ke dalam ambulans. Jenazah kemudian diberangkatkan menuju kampung halamannya di Sidoarjo pada Kamis pagi (1/11) untuk segera dimakamkan. Kematian Jannatun menyisakan kepedihan mendalam bagi keluarganya. Bambang bercerita, putrinya sakit sebelum menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Dia bilang, sebelum ke Pangkal Pinang, anaknya yang bekerja sebagai pegawai Kementerian ESDM, lebih dulu dinas di Bali. “Satu minggu sebelumnya, anak saya sempat pamit dinas ke Bali. Disampaikan ke ibunya, setelah dari Bali langsung ke Pangkal Pinang,” jelas Bambang. 

Saat dinas di Bali, katanya lagi, Jannatun menyampaikan kabar ke ibunya sempat merasakan sakit pada bagian tubuhnya, sebelum ke Jakarta. “Di Bali dua hari, Kamis (25/10) dan Jumat (26/10). Di sana anak saya sakit,” terangnya. Setelah dari Bali, tambah Bambang, Jannatun melanjutkan perjalanan dinas ke Pangkal Pinang. Namun, ibunda Jannatun beranggapan bahwa perjalan dinas ke Pangkal Pinang akan dilakukan satu minggu kemudian setelah dari Bali.

Baca juga : Yang Bawa Ransel Ditanyai Security Gedung PBNU

“Dipikir ibunya ke Pangkal Pinang seminggu kemudian. Biasanya pamit lagi,” tambahnya. Saat sang ibu menunggu kabar dari anaknya, ternyata Bambang mendapatkan kabar duka dari Kementerian ESDM melalui telepon genggamnya pada Senin siang (29/10). “Jam setengah 11, saya mendapatkan kabar perihal musibah yang dialami anak saya. Saya sampaikan ke ibunya, dia langsung pingsan,” jelasnya.

Sidik jari dan cincin yang dipakai Jannatun turut membantu proses identifikasi, yakni dalam satu kantong, nomor register 00 Lion Tanjung Priok/0010/436 X 2018 yang ditemukan di antara body part atau bagian tubuh dalam kantong itu. Demikian Kepala Pusat Inafis Bareskrim Polri Brigjen Hudi Suryanto di RS Polri. Lebih lanjut, kata dia, di dalam kantong terdapat tangan kanan dengan lima jari yang masih lengkap. Kemudian, itu menyambung dengan bagian tubuh dada bagian atas sampai ke ke perut. “Itu menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan,” jelasnya.

Baca juga : Kadang Oknum ASN Seperti Tuan Baginda Raja

Atas temuan ini, lanjut Hudi, maka jenazah itu lebih mudah diidentifikasi. Selain itu, proses identifikasi juga terbukti berdasarkan hasil rekam sidik jari e-KTP yang menyatakan, bahwa itu benar milik Jannatun. Selain itu, dari data antemortem yang dilaporkan keluarga korban, tercatat Jannatun menggunakan cincin emas di jari tengah. “Sehingga, sesuai dengan kondisi bagian tubuh jenazah, maka RS Polri dapat mengidentifikasinya sebagai Jannatun Cintya Dewi yang berasal dari Sidoarjo dan berusia 24 tahun,” ucap Hudi.[PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.