Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tertunda Selama Lima Tahun

Korban Gusuran Bukit Duri Bakal Miliki Tempat Tinggal

Sabtu, 9 Oktober 2021 07:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pencanangan pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh bagi warga eks Kampung Duri, Kamis (7/6/2021). (Foto: Twitter @aniesbaswedan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pencanangan pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh bagi warga eks Kampung Duri, Kamis (7/6/2021). (Foto: Twitter @aniesbaswedan)

 Sebelumnya 
Joko memastikan, secara umum bangunan tetap dalam bentuk rusun. Namun dengan desain yang baik akan mendorong terciptanya interaksi antar warga seperti dalam kehidupan bermasyarakat di kampung.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak menyambut positif pembangunan rusun tersebut. Artinya, Pemprov DKI mendengarkan aspirasi masyarakat korban penggusuran yang mengharapkan relokasi ke tempat baru.

Baca juga : Kejagung Sita Vila Mewah Di Bali Milik Teddy Tjokro

“Tadinya mereka sebagian menolak untuk dapat hunian. Sekarang masalah ini bisa diselesaikan,” ungkap Gilbert.

Gilbert menampik warga bersedia menerima hunian karena tuntutan mereka mendapatkan ganti rugi tidak terealisasi. Menurutnya, jika warga menerima ganti rugi berupa materi malahan merugikan.

Baca juga : HUT Ke-30, Multifortuna Sinardelta Hadirkan Konsep Baru Pemasaran Alat Rumah Tangga

“Nilai materi yang dulu mereka tuntut tentu sudah menyusut dibandingkan nilai hunian,” jelas anggota Komisi B DPRD DKI tersebut.

Kasus tersebut, menurut Gilbert, menjadi masukan bagi Pemprov DKI. Ternyata, warga korban gusuran lebih membutuhkan hunian daripada ganti rugi.

Baca juga : Itu Korban Kriminal Bukan Kriminalisasi

Perwakilan warga korban penggusuran Bukit Duri, Sandyawan Sumardi mengungkapkan, sejak digusur pada 2016, sebanyak 75 Kepala Keluarga bekas warga Bukit Duri belum mempunyai tempat tinggal tetap. Sebagian besar dari mereka hidup menumpang di rumah sanak saudara.

Menurutnya, dengan memiliki tempat tinggal tetap, warga merasa mendapatkan perlakukan pantas dari Pemerintah. “Kami ingin diperlakukan sama dengan warga lainnya. Hidup bermartabat, setara, dan merdeka,” imbuhnya. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.