Dark/Light Mode

Heboh Kandungan Bromat Di Air Mineral, Ada Efek Samping? Ini Kata Guru Besar UGM

Senin, 26 Februari 2024 21:09 WIB
Ilustrasi air minum dalam kemasan. (Foto: Unsplash/Adam Navarro)
Ilustrasi air minum dalam kemasan. (Foto: Unsplash/Adam Navarro)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati ikut angkat bicara menyoal kandungan bromat dalam air mineral yang sempat diviralkan oleh salah seorang content creator di media sosial baru-baru ini.

Prof Zullies membantah bromat disebut sebagai senyawa yang memberikan rasa manis air mineral dalam kemasan. Karena, bromat sebenarnya tidak memiliki rasa atau warna.

Ia menjelaskan bahwa bromat merupakan produk sampingan yang muncul saat air minum didesinfeksi menggunakan proses ozonasi. Bukan senyawa normal yang terdapat secara alami di air.

Baca juga : Cuaca Besok Di Jakarta Hujan Atau Panas? Ini Kata BMKG Selasa, 27 Februari 2024

Bromat itu tidak berasa,” kata Prof Zullies dikutip dari laman UGM, Senin (26/3).

Menurutnya, bromat muncul saat ozon yang digunakan untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan bromida alami yang ditemukan di sumber air. 

Bromida mengandung unsur Brom (Br) yang bermuatan negatif. Ketika diozonisasi, Brom yang bermuatan negatif bisa bereaksi dengan ozon atau O3 hingga membentuk senyawa Bromat atau BrO3.

Baca juga : Cuaca Besok Di Jakarta Hujan Atau Panas? Ini Kata BMKG Selasa, 13 Februari 2024

“Bromat dapat masuk ke air minum kemasan jika proses penyaringan tidak dilakukan dengan hati-hati atau jika ada kontaminasi dalam sumber air,” urainya.

Menurut standar SNI yang diatur BPOM, batas aman kandungan bromat yang masih diperbolehkan berada di dalam air minum paling banyak adalah 10 mikrogram/Liter.

Sama dengan standar yang diterapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Batas aman yang diperbolehkan adalah 10 ppb (part per billion) atau 10 mikrogram/liter.

Efek Samping Bromat

Baca juga : Cegah Kecurangan, Bappilu Demokrat Jakarta Minta Caleg Kawal Suara

Jika melampaui batas aman tersebut, kandungan bromat dalam air minum dapat menyebabkan efek samping seperti muntah, sakit perut, dan diare. 

Selain itu bromat juga bisa menyebabkan kelelahan, hilangnya refleks dan masalah lain pada sistem saraf pusat. Namun efek ini biasanya bersifat reversibel, yang artinya bisa kembali normal, tidak menetap.

Pada studi dengan hewan, ditemukan bahwa bromat dapat memicu kanker. Namun hingga saat ini belum diketahui dampaknya pada manusia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.