Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Pernahkah kita, ketika sedang berkendara di jalan melihat atau berpapasan dengan sebuah mobil yang dimodifikasi menjadi sedikit lebih lebar dan lebih panjang dan memuat banyak sekali penumpang.
Mereka yang menaikinya umumnya ibu-ibu dan anak-anak, yang memang sedang menghibur diri dengan cara berjalan-jalan mengitari perumahan, kampung-kampung dan sebagainya. Mobil tersebut kemudian dikenal dengan mobil odong-odong.
Baca juga : Ondel-Ondel Di Perkotaan
Konon, odong-odong itu tadinya merupakan produk seni budaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengekspresikan perasaan spiritualitasnya, terutama ketika selesai panen dari kebun dan sawahnya.
Dulu odong-odong melekat pada produk kreatif yang dibuat masyarakat, seperti “Sisingaan ” dari Subang, atau daerah lain. Odong-odong juga kerap dipakai untuk meramaikan acara seperti sunatan, di mana Pengantin Sunat dinaikkan ke odong-odong, lalu diarak dengan digotong, sambil diiringi musik, tarian dan sebagainya.
Baca juga : Learning Loss dan Masa Depan Kota
Odong-odong adalah ekspresi syukur dan kegembiraan kelas menengah bawah. Saat ini ekspresi itu masih melekat. Terbukti dengan masih banyaknya penumpang yang memanfaatkan odong-odong untuk menghibur anak-anak mereka.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya