Dark/Light Mode

Aset Triliunannya Mau Disita Negara

Tommy Nyengir Aja Nih

Sabtu, 18 Desember 2021 08:59 WIB
Tommy Soeharto saat groundbreaking New Palm Hill Golf Eco Green, di Puncak, Bogor, Jumat (17/12). (Foto: detik.com)
Tommy Soeharto saat groundbreaking New Palm Hill Golf Eco Green, di Puncak, Bogor, Jumat (17/12). (Foto: detik.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto masih bisa santai meskipun asetnya berupa 124 hektar tanah disita negara. Saat ditanya wartawan soal penyitaan itu, putra mahkota Keluarga Cendana ini, malah nyengir.

Tanah Tommy itu sudah disita Satgas BLBI sejak 5 November lalu. Jumlah ada 4 bidang, yang tersebar di Karawang, Jawa Barat. Tanah ini disita karena Tommy tak kunjung membayar membayar utang ke negara sebesar Rp 2,6 triliun dalam kasus BLBI. Januari 2022, tanah Tommy pun akan dilelang Pemerintah, seharga Rp 2,4 triliun.

Baca juga : Tommy Tak Punya Waktu Melawan

Dengan kondisi ini, kemarin, Tommy masih sempat membuat lapangan golf baru di Kawasan Jalur Puncak 2, antara Kecamatan Babakan Madang dan Citeureup, Kabupaten Bogor. Luasnya 120 hektar. Namanya: New Palm Hill Golf Eco Green.

Di sela acara, Tommy ditanya wartawan soal penyitaan tanahnya oleh Satgas BLBI. Dengan enteng dia bilang, tidak ada disita. "Nggak ada penyitaan. Orang nggak ada utangnya kok," ucap Tommy, usai acara groundbreaking lapangan golfnya, seperti dilansir Antara.

Baca juga : Duit Suap Mau Dipake Anggota DPRD Muara Enim Buat Nyalon Lagi

Ini adalah lapangan golf keempat yang dibangun Tommy, setelah Lapangan Golf New Kuta di Bali, Black Rock di Belitung, serta Palm Hill di Desa Kadumangu, Babakan Madang, Sentul, Bogor.

Saat kembali ditegaskan wartawan, Tommy malah nyengir. Termasuk ketiga disinggung soal rencana pelelangan yang dilakukan Panitia Urusan Piutang Negara. "Rencananya kan bulan depan. Ya kita tunggu," sambungnya, nyengir.

Baca juga : Sri Mul: Defisit Anggaran Terus Turun

Namun, bos Partai Berkarya ini ogah menjelaskan lebih lanjut mengenai apa saja langkah-langkah yang akan diambil merespons penyitaan itu. "Sudah, cukup ya," tutupnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.