Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencatat, hingga September 2021, kocek negara tekor Rp 452 triliun karena pendapatan lebih kecil, sementara pengeluaran lebih besar. Meski begitu, kata Sri Mulyani, kocek negara masih aman.
Kemarin, Sri Mulyani menggelar konferensi pers “APBN Kita” edisi Oktober. Dalam acara yang digelar secara virtual itu, Sri Mulyani didampingi para pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca juga : Membaca Tren Kelas Menengah Kaum Santri
Sri Mulyani memaparkan, perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan keuangan negara. Pada awal paparan, dia bicara perkembangan pandemi Covid-19.
Menurut eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, jumlah kasus Covid-19 terus membaik. Mulai terkendalinya pandemi berdampak pada perbaikan ekonomi. Faktor lainnya adalah suksesnya vaksinasi.
Baca juga : Menpora Jempolin Kerja Keras Jojo Cs Raih Piala Thomas 2020
Nah, habis itu, Sri Mulyani bicara soal kinerja keuangan negara. Menurut dia, hingga September 2021, APBN defisit Rp 452 triliun, atau 2,74 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Dibanding tahun lalu, defisit ini turun 33,7 persen. Pada tahun lalu, defisit Rp 681,4 triliun ini,” katanya.
Baca juga : KPK: Sabar, Kami Masih Kumpulkan Bukti-Bukti
Menurut dia, defisit anggaran itu disebabkan karena pendapatan negara baru Rp 1.354,8 triliun, atau 77,7 persen dari target APBN yaitu Rp 1.743,6 triliun.
Realisasi ini tumbuh 16,8 persen dibandingkan periode sama 2020 yaitu sebesar Rp 1.160 triliun yang turun 13,6 persen dari September 2019.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya