Jokowi: Dihina, Dicaci, Saya Tetap Kerjakan

 Sebelumnya 
Di awal pidatonya, Jokowi sempat membahas kinerja pemerintah dalam menjinakkan pandemi Covid-19. Termasuk, soal capaian vaksinasi Covid-19 yang sudah masuk 5 besar dunia dengan total 263 juta suntikan.

Namun, saat kader PSI sedang asyik mendengarkan penjelasan soal keberhasilan pemerintah menjinakkan Corona, Jokowi langsung mengalihkan pembicaraan ke soal infrastruktur. Dalam membahas infrastuktur ini, ekspresi Jokowi tampak lebih serius. Dia bilang, sejak awal memimpin Indonesia, banyak yang mempertanyakan kebijakannya yang memprioritaskan infrastruktur, baik itu jalan tol, pelabuhan, bandara, dan lainnya.

Baca juga : Digosipin Mau Cerai, Santai Dan Ketawa Aja

“Rakyat tidak makan aspal dan lain-lain, ada yang mempertanyakan masalah itu. Apa pun cacian, hinaan, saya tetap lurus terus, akan saya kerjakan terus ini,” kata Jokowi yang disambut tepuk tangan seluruh kader PSI.

Padahal, lanjutnya, dengan infrastruktur itu, Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Karena infrastruktur juga bagian dari membangun peradaban, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jokowi kembali memaatikan tak akan berhenti membangun infrastruktur meskipun dihina dan dicaci.

Baca juga : Mensos Pastikan Bansos PKH Di Sintang Kalbar Tersalurkan

“Kalau fondasinya tidak ada, hal yang fundamental tidak kita bangun, jangan bermimpi ke mana-mana, ya apa pun cacian, hinaan saya tetap lurus akan saya kerjakan ini,” tegasnya lagi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyadari, manfaat dari infrastruktur tidak langsung dapat dirasakan saat itu juga. Seperti misalnya pembangunan jalan. Saat jalan dibikin, maka pintu kesejahteraan pun otomatis akan terbuka.

Baca juga : Pendukung Jokowi Belum Lirik Sandi, Mayoritas Berlabuh Ke Ganjar

“Buat saya, jalan itu adalah kesejahteraan, kalau nggak ada jalan ya nggak akan ada kesejahteraan, infrastruktur adalah kesejahteraan,” lanjut Jokowi.

Ia mengingatkan, infrastruktur yang disasarnya bukan yang besar-besar saja. Tapi juga yang kecil-kecil. Jalan desa misalnya. “Kita urus loh, jalan desa. Sampai hari ini, kita sudah transfer untuk jalan desa selama 5 tahun itu sudah Rp 400,1 triliun,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.