Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Joki Vaksin Yang Lagi Viral

Prof. Tjandra: Tak Ada Data Ilmiah Valid Tentang Dampak Vaksinasi Covid 16 Kali

Kamis, 23 Desember 2021 17:11 WIB
Soal Joki Vaksin Yang Lagi Viral Prof. Tjandra: Tak Ada Data Ilmiah Valid Tentang Dampak Vaksinasi Covid 16 Kali

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama angkat bicara soal berita viral joki vaksin, yang mengaku telah 16 kali disuntik vaksin Covid-19.

"Perlu dicari tahu dulu, apakah berita ini benar atau tidak. Yang jelas, vaksin diteliti, diproduksi dan diberi izin untuk diberikan 2 kali, demi menjamin efektivitas dan keamanannya," ujar Prof. Tjandra dalam keterangannya, Kamis (23/12).

"Tentu saja, tidak ada data ilmiah yang valid tentang dampak bagaimana kalau benar disuntikkan sampai 16 kali," imbuhnya.

Baca juga : Prof. Tjandra: Negara Boleh Terapkan Vaksinasi Ketiga, Tapi Penuhi Dulu Syarat Ini

Prof. Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini menegaskan, tingkat keamanan dan efektivitas vaksin yang digunakan secara berlebihan, tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Usul konkretnya, para pakar kedokteran kita yang berada di lokasi terdekat dengan yang katanya disuntik 16 kali, dapat menemui yang bersangkutan, dan melakukan penelitian utk melihat berbagai kemungkinan dampaknya," beber Prof. Tjandra.

Sebelumnya, viral kabar seorang warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan bernama Abdul Rahim (49), yang mengaku sudah 16 kali disuntik vaksin Covid-19. Dua kali vaksin untuk dirinya sendiri, dan 14 kali untuk orang lain.

Baca juga : Ponpes Dan Gereja Di Jabar Siap Jadi Sentra Vaksinasi

“Saya telah 14 kali menggantikan orang divaksin Covid-19. Dengan jumlah suntikan 16 kali," kata Abdul Rahim dalam video viral tersebut.

Abdul Rahim mengaku menerima upah Rp 100 hingga 800 ribu setiap kali menjadi joki vaksin.

Menanggapi kejadian ini, Dinas Kesehatan Pinrang bergerak cepat dengan mengambil sampel darah Abdul Rahim di Polres Pinrang, untuk mengetahui kondisi kesehatan yang bersangkutan setelah menerima 16 kali vaksinasi.

Baca juga : Ahli: Hoaks Vaksin Rugikan Program Vaksinasi Covid-19

"Tim Dinkes provinsi Sulsel juga sudah menyiapkan dokter ahli jiwa dan melacak 16 orang yang disebut telah meminta bantuan joki vaksin," ujar Jubir Satgas Covid-19 Pinrang, Dyah Puspita Dewi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.