Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bukan Salah Polisi, Buruh Bisa Duduki Ruang Kerja Wahidin Halim
Minggu, 26 Desember 2021 06:43 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Puluhan anggota serikat buruh menduduki ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Rabu sore (22/12). Puluhan buruh itu merangsek masuk, memakan camilan, dan meminum air yang ada di ruang kerja WH.
Pintu masuk kantor WH pun rusak. Buruh berdesakan masuk ke ruangan. Kursi kerja WH pun sempat diduduki salah seorang buruh. Sebagian lagi, ada yang duduk di sofa ruangan politikus Partai Demokrat itu.
Usai kejadian, WH mempertanyakan pihak keamanan, termasuk kepolisian, dalam pengamanan demo. "Kalau demo siapa yang menangani? Saya tidak dalam posisi menilai. Berdasarkan informasi, mereka (para buruh) bebas masuk. Mereka sampai ke ruangan itu. Kalau itu dipertahankan, nggak mungkin juga orang jebol itu masuk," kata Wahidin, di Tangerang, Kamis (23/12).
Baca juga : Anies Diganyang Pengusaha
Melihat hal ini, Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah KNPI Banten Rudy Gani angkat bicara. Dia justru menyayangkan pernyataan Wahidin yang seolah mempertahankan pengamanan polisi saat buruh masuk ke dalam ruang kerjanya.
"Kami menyayangkan bukan pada masa aksinya, melainkan pada pernyataan Gubernur yang seolah menganggap Polisi lalai dalam menjaga ketertiban masyarakat," ujar Rudy, Sabtu (25/12).
Rudy menyatakan, aksi unjuk rasa sudah diatur dalam Undang-Undang. Dia melihat, pihak kepolisian juga telah melakukan pengamanan. "Yang pasti, pihak kepolisian telah melakukan pengamanan sesuai dengan prosedur yang berlaku," imbuhnya.
Baca juga : Kenang WR Supratman, BPIP: Musik Bisa Gugah Nasionalisme
Dia paham, yang bertanggung jawab untuk pengamanan penuh dalam aksi buruh itu adalah kepolisian. Akan tetapi mereka tidak lantas dianggap sebagai penyebab atas kejadian tersebut. "Kami dari DPD KNPI Banten tahu bahwa kepolisian telah mengerahkan personilnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto sudah menjelaskan kronologis masuknya buruh ke ruang kerja Wahidin. Saat itu, Polres Serang Kota dan instansi Pemprov Banten mengizinkan 50 perwakilan massa memasuki kantor Pemprov Banten guna beraudiensi dan menyampaikan aspirasi secara langsung.
Para buruh kemudian memasuki ruang Kepala Dinas Ketenagakerjaan. Namun, ruang tersebut tak cukup besar untuk menampung 50 buruh yang masuk. Lantas, para buruh meminta untuk bertemu Sekretaris Daerah (Sekda) Banten. Namun, Sekda Banten berhalangan menemui buruh lantaran ada kegiatan lain.
Baca juga : Wagub DKI Angkat Tangan
Para buruh pun meminta bertemu dengan Wahidin. Mereka lalu menuju ruang kerja Wahidin. Namun, Wahidin juga tidak ada di ruang kerjanya. Atas kondisi ini, buruh lalu melakukan aksinya, dengan menduduki kursi Wahidin serta memakan cemilan yang ada di sana. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya