Dark/Light Mode

Kaleidoskop Medsos

Pandemi Dan Ekonomi Jadi Perhatian Warganet Sepanjang 2021

Selasa, 28 Desember 2021 22:20 WIB
CEO dan Founder NoLimit Aqsath Rasyid Naradhipa (Foto: Istimewa)
CEO dan Founder NoLimit Aqsath Rasyid Naradhipa (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - NoLimit Indonesia, perusahaan berbasis teknologi yang telah memantau percakapan media sosial sejak 2010, mengeluarkan hasil riset terbaru terkait topik yang meramaikan perbincangan media sosial sepanjang 2021. Hasilnya, ada 20 topik yang ramai diperbincangkan warganet sepanjang tahun ini.

CEO dan Founder NoLimit Aqsath Rasyid Naradhipa mengatakan, dari 20 itu, topik terkait Covid-19 masih merajai perbincangan media sosial. Total perbincangan terkait Covid-19 mencapai 88.038 ribu, dengan jangkauan perbincangan mencapai 497.897.389.

“Yang menjadi perhatian warganet adalah peningkatan kasus Covid-19. Selain peningkatan kasus, ada juga perbincangan terkait vaksinasi, tapi total perbincangan dan jangkauannya tidak setinggi perbincangan terkait lonjakan kasus Covid-19,” kata Aqsath, saat memaparkan temuan riset NoLimit, Senin (27/12).

Baca juga : Syarief Hasan: Pembangunan Ekonomi Harus Berpihak Kepada Rakyat!

Motede riset yang digunakan NoLimit adalah dengan menggunakan lebih dari 50 kata kunci yang menggambarkan 50 kejadian atau fenomena paling ramai di media sosial selama 2021. Lima puluh kata kunci itu diolah menggunakan aplikasi NoLimit Dashboard, sebuah aplikasi buatan NoLimit yang mampu mengolah jutaan data setiap jamnya.

Aqsath mengatakan, selain Covid-19, yang juga ramai jadi perbincangan adalah terkait kebocoran data, khususnya 279 juta data penduduk negara Indonesia yang bocor di dunia maya. Perbincangan ini mulai meningkat pada 20 Mei 2021, dan puncaknya pada 21 Mei 2021 dengan 2.534 perbincangan di media sosial.

“Sebanyak 58 persen dari perbincangan tersebut mengungkapkan bahwa data-data dari penduduk Negara Republik Indonesia dianggap sebagai low tiers atau tidak dijaga dengan baik privasinya. Karena sangat mudah ditemukan dan bahkan sudah bertebaran di segala penjuru di dunia maya,” kata Aqsath.

Baca juga : Jokowi: Perlindungan Data Pribadi Jadi Perhatian Serius Pemerintah

Di sisi lain, pada 30 Agustus 2021, terdapat juga isu terkait kebocoran data lainnya, yang lebih spesifiknya adalah terkait Aplikasi Health Alert Card versi pertama. Sebanyak 16.998 perbincangan di media sosial bertanya-tanya terkait instansi yang bertanggung jawab atas segala kebocoran data pada aplikasi ini.

Yang juga menarik dari temuan riset NoLimit adalah adanya perhatian warganet terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi. Topik perbincangan ini mulai meningkat ketika BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami pertumbuhan signifikan pada kuartal II-2021.

“Salah satu topik yang paling banyak disebut adalah keberadaan e-commerce dan green economy yang menjadi strategi utama Indonesia dalam menghadapi kesulitan ekonomi beberapa bulan silam. Selain itu, efek pandemi juga mengubah gaya konsumerisme masyarakat Indonesia terutama ketika berbelanja. Terbukti dari menggeliatnya bisnis ekpedisi dan UMKM yang berbasis digital,” tuturnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.