Dark/Light Mode

Waspada Tes PCR Palsu, Perbatasan Laut Di Batam Diperketat

Kamis, 30 Desember 2021 16:20 WIB
Ilustrasi tes PCR (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Ilustrasi tes PCR (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil tes PCR palsu yang dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, meningkatkan risiko penyebaran Covid-19 di Batam seiring merebaknya varian Omicron.

Oleh karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 berupaya memperketat pengawasan pintu perbatasan melalui transportasi laut, dan memastikan karantina berjalan dengan baik.

Entry test untuk setiap orang yang datang - sebagian besar PMI - dari Malaysia dan Singapura menjadi keharusan. Selain itu, kami juga akan menambah tempat-tempat karantina baru,” tutur Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayen TNI Fajar Setyawan, saat rapat koordinasi bersama Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad, Kamis (30/12).

Batam merupakan satu dari dua gerbang kedatangan melalui laut yang dibuka pemerintah, dalam situasi pandemi Covid-19.

Baca juga : Wacana PD 2 Tahun Sekali, Mbappe Dan Lewandowski Tolak Mentah-mentah

Saat ini, rata-rata kedatangan harian mencapai 250 orang dari Singapura dan Johor, Malaysia.

Berdasarkan analisis ketersediaan tempat tidur karantina terpusat pemerintah maupun hotel di Batam, saat ini diperlukan 2.750 ranjang. Atau masih kurang 38 ranjang, dibanding jumlah saat ini yang hanya 2.712.

Dengan asumsi pemakaian hotel yang maksimum, masih terdapat kekurangan tempat karantina PPLN.

“Kenyataan di lapangan, kedatangan PMI lebih banyak dibandingkan non-PMI, dan keterpakaian hotel tidak sebanyak fasilitas milik pemerintah. Dengan demikian, fasilitas karantina milik pemerintah harus ditambah. Agar tidak menimbulkan penumpukan,” tutur Fajar.

Baca juga : Kemendag Fasilitasi Tes Pasar 23 UKM Di Lulu Hypermarket

Saat ini, keterisian tempat tidur karantina terpusat untuk PMI, Pelajar dan ASN di Batam mencapai 95 persen. Untuk hotel, 32 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap, selama periode Desember ditemukan 353 orang positif Covid-19.

“Angka ini naik dua kali lipat lebih dari 168 kasus pada November. Sebagian besar positif saat tes PCR kedua. Inimenunjukkan karantina 10 hari efektif untuk melakukan penyaringan, sehingga penularan lebih luas bisa dicegah," kata Wiku.

Dari kasus penularan Covid-19 pelaku perjalanan internasional melalui Batam, belum ada hasil whole genome sequencing (WGS) yang menunjukkan kemunculan varian Omicron.

Baca juga : Malam Tahun Baru, Jembatan Suramadu Dan Alun-Alun Di Jatim Ditutup

Wiku menyebut, prioritas mitigasi transmisi jalur laut Batam saat ini adalah memperketat penjagaan perbatasan, mengingat banyak PMI dari Malaysia yang ternyata positif Covid- 19.

“Selain itu, penambahan tempat tidur karantina juga menjadi prioritas pemerintah saat ini, demi mengantisipasi peningkatan kedatangan di periode Natal dan Tahun Baru," pungkas Wiku. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.