Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Erick: Bukan Cuma Slogan, Saya Wakafkan Diri Untuk NKRI Dan Pancasila

Senin, 3 Januari 2022 08:27 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, bertekad menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Keberagaman suku, agama, dan ras merupakan pegangan hidup yang terus jadi pedoman dalam kehidupan berbangsa yakni Pancasila.

"Saya mewakafkan diri saya untuk NKRI dan Pancasila. NKRI dan Pancasila bukan hanya slogan, tapi juga harus dari hati," kata Erick saat diskusi lintas agama di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Surabaya, Minggu (2/1).

Baca juga : Erick: Perbedaan Adalah Kekuatan, Bersyukur Indonesia Punya Pancasila

Erick menjelaskan, nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Agar timbul sikap saling menghargai dan toleransi.

Erick menuturkan, masyarakat bisa menanamkan nilai Pancasila untuk memperkuat keberagaman dalam hubungan persaudaraan.

Hal tersebut merupakan modal utama untuk memajukan bangsa Indonesia.

Baca juga : Omicron Ngamuk, Ribuan Penerbangan Sejagat Terpaksa Dibatalkan Di Pekan Natal

Dia mengatakan, Indonesia diberikan anugerah ragam budaya dan etnik, hingga masyarakat bisa belajar perbedaan dan dijadikan kekuatan dengan gotong royong.

"Kita harus membangun, gotong-royong perbedaan menjadi kekuatan kita menjadi sebuah bangsa. Allah SWT memberikan kita banyak perbedaan dan ribuan pulaunya," jelas Erick.

Erick meminta seluruh rakyat Indonesia dapat menjaga kerukunan antar umat beragama. Salah satu caranya, melalui hidup damai tanpa saling memicu perpecahan meski dalam perbedaan.

Baca juga : Pakar Hukum UGM Yakin, Tuntutan Hukuman Mati Kasus Asabri Tak Akan Dipertimbangkan Hakim

Menurutnya dengan terawatnya kerukunan, maka secara otomatis akan turut mengikis kesenjangan mengingat selama ini masih ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Yang namanya kesenjangan yang memicu perpecahan kita. Karena suku ratusan banyak, bahasa banyak, pulaunya 17 ribu. Kesenjangan harus kita tekan, kerukunan kita jaga, persatuan kita," ujar Erick. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.