Kapolri Minta Jajarannya Terjun Ke Lapangan Untuk Dengar Aspirasi Masyarakat

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan pengarahan di Polda Lampung. Arahan itu mencakup situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas), penanganan Covid-19, hingga soal transformasi Polri yang Presisi.

Dalam kesempatan itu, Sigit menekankan, seluruh personel kepolisian harus mau turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi dan harapan, serta kemauan dari masyarakat. Hal itu bisa dijadikan bahan evaluasi atau acuan untuk mewujudkan Korps Bhayangkara agar semakin dipercaya serta dicintai masyarakat.

"Datang ke masyarakat dengarkan apa yang mereka inginkan. Bila perlu kumpul masyarakat tingkat Polsek, Polres, Polda. Sehingga tahu apa yang harus ditingkatkan. Akan muncul trust dari masyarakat," kata Sigit dalam pengarahannya di Polda Lampung, Selasa (11/1).

Baca juga : Kapolri Minta Jajaran Kebut Vaksinasi Di Daerah Yang Masih Di Bawah 70 Persen

Instruksi dan arahan yang diberikan itu, tak hanya harus dijalankan Polda Lampung. Tapi, seluruh Polda dan personel kepolisian harus melakukan hal tersebut.

Selain itu, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, mantan Kapolda Banten itu meminta pelayanan publik untuk terus ditingkatkan. Sigit tak ingin mendengar adanya pelayanan yang tidak sesuai harapan masyarakat.

Dia menyebut, dalam semangat Polri yang Presisi, tidak boleh ada perbedaan pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan harus dilakukan dengan cepat, ramah dan humanis. Dengan begitu, kata Sigit, kepolisian akan mendapatkan doa dan apresiasi dari warga yang mana itu akan berdampak pada organisasi Polri secara keseluruhan.

Baca juga : Tangerang Banyak Berubah, Pengamat: Rakyat Puas Dengan Kinerja Bang Zaki

"Layani dengan cepat pengaduan. Sehingga masyarakat mengetahui kita melakukan respons apa yang mereka keluhkan. Cek apakah itu berjalan atau belum. Karena ini tidak mudah. Mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan," ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Semua upaya tersebut, menurut Sigit, harus dikomandoi dengan sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Juga, pengawasan sistem yang ketat untuk menghindari adanya penyimpangan oknum kepolisian yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan aturan.

"Ini butuh suatu kepemimpinan, pengawasan sistem yang ketat. Kita tak ingin anggota kita selama ini telah bekerja keras kemudian ada masalah hanya gara-gara kita tak memberikan bimbingan. Sehingga salah jalan terpengaruh lingkungan salah terus menjadi korban. Apalagi pelanggaran itu dilakukan bersama dan terorganisir," ucap Sigit.

Baca juga : Oposisi Mendadak Jinak

Kemudian, ditambahkannya, semangat menuju Polri yang Presisi dapat dilakukan dengan menciptakan budaya untuk memulai berbuat baik, dari hal-hal yang kecil setiap harinya. Baik, di level terbawah hingga paling atas.

"Profesionalisme apabila tak didukung etik yang benar akan terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang. Ini dampaknya berbahaya bagi Polri. Lakukan perbaikan, apabila tak mampu bersihkan dan evaluasi. Karena banyak anggota kita yang siap kerja dan tak rela kalau institusi kita dirusak oknum yang tak bisa memahami harapan organisasi dan masyarakat," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.