Dark/Light Mode

Puncak Omicron Diperkirakan Akhir Januari Atau Awal Februari

Minggu, 16 Januari 2022 23:36 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua pekan setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), kasus Covid-19 mulai naik. Termasuk juga kasus varian Omicron, yang mulai mengalami transmisi lokal.

Dalam evaluasi PPKM diketahui, kasus aktif per 15 Januari 2022 sebesar 8.463. Angka ini naik 92,38 persen dari kasus per 1 Januari 2022, yang 4.399 kasus. 

Baca juga : Waspada, Puncak Kasus Omicron Pertengahan Februari-Awal Maret

Untuk Omicron, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan, perkembangannya mengalami kenaikan, termasuk transmisi lokal. Kasus varian Omicron masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN)  yang sebesar 78,75 persen. paling banyak adalah pelancong yang baru kembali dari Turki. 

Belajar dari Afrika Selatan dan Inggris, kata Airlangga, waktu menuju puncak gelombang varian omicron adalah 37 dan 42 hari. Meskipun angka kasus tinggi, angka kematian akibat varian Omicron cukup rendah. 

Baca juga : Dipertimbangkan, Pembatasan Kedatangan Dari Luar Negeri

“Puncak kasus Omicron diperkirakan mulai terjadi pada akhir Januari atau awal Februari 2022. Lebih kurang 40 hari sejak kasus mulai naik. Maka itu, arahan Bapak Presiden meminta kita sebaiknya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri kalau tidak ada hal yang urgent,” ujar Airlangga, dalam keterangan pers usai Ratas Evaluasi PPKM, secara virtual, Minggu (16/1). [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.