Dark/Light Mode

Siap Realisasikan Pabrik Baterai Mobil Listrik

Menteri Erick Tak Rela Kita Cuma Jadi Pasar

Rabu, 19 Januari 2022 06:50 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: rm.id).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: rm.id).

 Sebelumnya 
Jika IBC ingin punya posisi lebih besar di ranah industri ken­daraan listrik namun terkendala masalah dana, menurutnya, opsi investasi yang bisa ditempuh yakni bekerja sama dengan produsen mobil listrik dunia yang sudah mumpuni. Kemu­dian kemitraan itu salah satunya mewajibkan agar kendaraan listriknya dibuat sesuai dengan pasar di Indonesia.

“Di sinilah nanti IBC punya peran strategis. Yakni bisa memasok baterai, perusahaan produsen kendaraan listrik yang punya teknologi, pengalaman, sekaligus membangun industrinya sesuai skala ekonomi,” kata Fabby ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Fabby melanjutkan, saat ini dunia tahu, bahwa kebutuhan baterai kendaraan listrik akan sangat besar ke depannya. Hal tersebut seiring dengan pening­katan produksi kendaraan listrik. Sementara Indonesia, memiliki banyak sumber daya alam.

Baca juga : PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama Kebutuhan Batubara Terpenuhi

“IBC sangat berpotensi dari sisi riset dan pengembangan baterai ke depan, yang tidak hanya mengandalkan satu teknologi,” tegasnya.

Genjot Motor Listrik

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury memberikan gambaran, jika pabrik baterai dibangun tahun ini, maka baru bisa beroperasi pada 2026. Ke­mudian, ekosistem Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) dibangun pelan-pelan.

Baca juga : Rayakan Natal Di Kominfo, Menteri Johnny Ajak Umat Kristiani Tegar Hadapi Pandemi

Menurut Pahala, Pemerintah terus mendorong ekosistem elektrifikasi seperti mobil listrik, kompor listrik hingga motor listrik. Hal itu dilakukan untuk mencapai target dekarbonisasi sesuai dengan komitmen pe­merintah Indonesia dalam The 26th UN Climate Change Con­ference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia, pada November 2021.

“Mendorong penggunaan electric vehicle, motor paling masuk akal,” tuturnya di Jakarta, Rabu (12/1).

Salah satu alasannya, peng­gunaan kendaraan listrik roda dua lebih ekonomis. Terlebih jika digunakan untuk menunjang kegiatan pekerjaan atau berusa­ha. Dari sisi ekonomi, sambung Pahala, akan lebih ekonomis. Termasuk saat digunakan untuk mobilitas dan bekerja seperti transportasi berbasis daring.

Baca juga : Pemerintah Pastikan Pasokan Batubara, PLN Jamin Keandalan Listrik Ke Pelanggan

Untuk itu, Pemerintah akan berkomitmen membesarkan Gesits. Yang merupakan motor listrik yang diproduksi oleh PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), perusahaan patungan PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dengan PT Gesits Technologies Indo.

Motor listrik itu diproduksi di pabrik PT Wika Industri dan Konstruksi di Gunung Putri Bo­gor dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun.

Motor listrik ini dibekali dengan baterai Li-NCM 72 Volt 20 Ampere Hour (AH) yang diletak­kan di bagasi. Tenaga puncak yang dapat dihasilkan mencapai 6,8 PS, setara dengan motor bensin bermesin 110 cc. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.