Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

John Riady Dukung Ketahanan Sistem Kesehatan Tingkat Global

Selasa, 25 Januari 2022 17:33 WIB
Komisaris Utama Rumah Sakit Siloam International Hospitals John Riady/Ist
Komisaris Utama Rumah Sakit Siloam International Hospitals John Riady/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisaris Utama Rumah Sakit (RS) Siloam International Hospitals John Riady mendukung gagasan Presiden Jokowi terkait peningkatan ketahanan sistem kesehatan dunia melalui pembentukan badan baru di tingkat global.

Menurut John, peningkatan ketahanan sistem kesehatan tidak bisa digapai tanpa kerja sama global yang baik. Mulai dari vaksin, obat-obatan hingga ketersediaan dokter, seharusnya bisa diupayakan secara bersama melalui kelembagaan dunia.

“Ini untuk meningkatkan kekurangan sumber daya dari negara-negara berkembang, sehingga ke depan bisa lebih siap menghadapi wabah dengan cepat dan biaya lebih murah,” kata John dalam rilisnya.

Saat ini, lanjut John, setiap negara menanggung beban yang mahal dalam durasi yang tak menentu, serta korban cukup banyak.

Baca juga : Dubes Ceko Dukung Pemindahan Ibu Kota Negara, Bamsoet Happy

Karena itu, Indonesia mempunyai tantangan di sektor kesehatan, seperti ketersediaan tenaga kesehatan mulai dari perawat hingga jumlah dokter.

Saat ini saja, jumlah dokter hanya sekitar 81.011 orang, dengan rasio 0,3 per 1.000 penduduk, dan rasio ranjang 1,33 per 1.000 orang.

Beruntungnya, pemerintah berhasil menerapkan strategi dan kebijakan yang efektif selama menghadapi pandemi. Sehingga, pemulihan ekonomi yang dibarengi dengan penguatan imunitas masyarakat melalui vaksinasi massal, bisa mengerem dampak paling parah akibat Covid-19.

“Tanpa strategi vaksinasi massal, kebijakan PPKM, serta stimulasi ekonomi, Indonesia akan berada pada jurang krisis kesehatan sekaligus ekonomi. Beruntung pemerintah sangat cermat,” jelas John.

Baca juga : Senayan Dukung PJT Lakukan Percepatan Pembangunan Di Jateng

Sebaliknya, kata dia, banyak negara di dunia yang sangat memprihatinkan selama dihantam pandemi Covid.

Persoalannya, hingga kini pandemi masih belum reda. Terlebih lagi, munculnya varian Omicron yang telah berkontribusi terhadap lonjakan kasus yang diperkirakan akan memuncak Februari ini.

Karena itu, seluruh pemangku sektor kesehatan kini bersiaga menghadapi situasi terburuk akibat Omicron. Termasuk jaringan RS Siloam yang tersebar di 27 provinsi.

“Kami telah melakukan langkah antisipatif untuk penguatan layanan pada masa kritis ini, serta komunikasi aktif dengan Kemenkes. Kami juga telah mempersiapkan diri sebagaimana masa kritis pada tahun lalu,” ungkap John.

Baca juga : Cari Dukungan, Sobat Erick Bagikan Sembako Ke Nelayan Cirebon

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengutarakan gagasan peningkatan ketahanan sistem kesehatan dunia, melalui pembentukan badan baru di tingkat global. Gagasan tersebut disampaikan Jokowi saat pertemuan World Economic Forum yang dilakukan secara daring.

Pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun telah menunjukkan berbagai kerapuhan sistem kesehatan global. Penguasaan teknologi, jumlah dan kualitas tenaga kesehatan, infrastruktur kesehatan hingga akses terhadap vaksin yang kuat, merupakan kunci kesuksesan global dalam mengendalikan pandemi. [DIR]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.