Dark/Light Mode

Sodorkan Ahok Jadi Kepala IKN

Hasto Ngaku Nggak Maksa

Minggu, 30 Januari 2022 09:00 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/1/2022). (Foto: ANTARA/Syaiful Hakim/am).
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/1/2022). (Foto: ANTARA/Syaiful Hakim/am).

RM.id  Rakyat Merdeka - Diusungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) memantik polemik lagi. Parpol koalisi maupun non koalisi, keberatan kalau Ahok jadi Kepala IKN. Setelah Ahok banyak ditentang, apa tanggapan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sebagai yang pertama kali mengusulkan? Menjawab itu, Hasto bilang nggak maksa.

Meskipun pernah disebut Jokowi, peluang Ahok menjadi Kepala IKN yang baru makin besar. Apalagi, setelah PDIP, parpol utama pendukung Jokowi, tidak ragu-ragu menyodorkan eks Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon Kepala IKN.

Usulan itu disampaikan langsung Hasto Kristiyanto, Kamis (27/1). Meskipun PDIP punya banyak stok kader, tapi untuk kepala IKN, Hasto yakin, Ahok adalah pilihan yang tepat untuk mengisi jabatan tersebut.

Sayangnya, usulan Hasto itu menuai polemik. Baik parpol koalisi maupun non koalisi keberatan kalau Ahok yang memegang jabatan itu. Dikhawatirkan, pemindahan IKN yang sudah gaduh, makin gaduh lagi kalau Ahok yang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Kepala IKN yang baru.

Baca juga : Kepala IKN Harus Ngerti Pertahanan

Penolakan pertama disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. Menurutnya, Kepala IKN harus memiliki kapasitas, integritas, dan tidak menimbulkan kegaduhan politik. Kalau Ahok yang dipilih, maka kegaduhan akan terjadi lagi.

“Karena masih wacana monggo saja, semua diwacanakan. Tetapi kalau pesan kami dua hal, cari yang punya kapasitas dan integritas. Kemudian, tidak menimbulkan kegaduhan politik,” ujar Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Partai pendukung Pemerintah juga terkesan tidak setuju jika Ahok yang dipilih. Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai posisi ini sebaiknya tidak harus diberikan kepada Ahok.

“Tidak harus Pak Ahok, banyak figur-figur yang lain saya kira,” kata Awiek sapaannya.

Baca juga : Banteng Jagokan Ahok Jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara

Menurutnya, biarkan saja Presiden Jokowi yang memutuskan. Pasalnya, Kepala IKN itu sifatnya daerah khusus dan setingkat kementerian. “Biarlah Presiden diberikan keleluasaan, tentunya Presiden sudah mengantongi calon yang pas, tidak usah dipaksa-paksa,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ahmad Ali memastikan partinya tidak akan menyebut nama siapa Kepala IKN jagoan NasDem. Sekalipun, partai ini memiliki kader top seperti mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

“NasDem tidak merekomendasikan orang, karena ketua umum kami tahu batasan,” ujar Ali.

Selain secara kewanangan ini hak preogratif Presiden, pun Jokowi dianggap lebih tahu siapa yang memenuhi kriteria sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara.

Baca juga : Risma Nggak Kepedean

Setelah banyak ditentang, Hasto yang sebelumnya begitu antusias menjagokan Ahok, kini kini sudah tidak ngotot lagi. Ditemui saat acara tanam pohon di Bintaro, Jakarta, kemarin, Hasto menyerahkan sepenuhnya urusan penunjukan Kepala IKN kepada Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.