Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jokowi Dorong Hilirisasi
Ekspor Bahan Mentah Sudah Nggak Zaman
Senin, 31 Januari 2022 08:36 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan akan menyetop ekspor semua bahan tambang mentah. Untuk itu, semua pelaku usaha pertambangan sejak dini harus segera melakukan hilirisasi.
Presiden Jokowi menyerukan bisnis pertambangan hingga minyak dan gas (migas) segera melakukan hilirisasi di dalam negeri. Diharapkannya, hilirisasi memberikan nilai tambah, membuka banyak lapangan kerja, dan menambah devisa negara.
“Sekarang sudah tidak zamannya lagi, sejak zaman VOC kita selalu mengekspor bahan mentah yang nilai tambahnya dinikmati oleh negara lain. Kita sudah membuktikan bahwa dengan hilirisasi, nilai tambah di dalam negeri sangat besar,” kata Jokowi di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (29/1).
Baca juga : Pakai Sarung, Jokowi Hadiri Pengukuhan Pengurus NU Di Balikpapan
Jokowi menerangkan, Indonesia sudah melakukan hilirisasi untuk komoditas nikel sejak 2015. Dampaknya, sangat signifikan dari sisi ekspor maupun neraca perdagangan.
Disebutkan Jokowi, ekspor besi baja pada 2021 mencapai 20,9 miliar dolar AS atau setara Rp 300 triliun, meningkat dari sebelumnya Rp 1,1 miliar (Rp 15 triliun) pada 2014. Pertumbuhan perdagangan ini hasil peningkatan nilai tambah di dalam negeri.
“Karenanya, sering saya sampaikan tidak hanya (ekspor) nikel saja yang akan kita stop. Tahun ini mungkin stop bauksit, tahun depan stop lagi tembaga, tahun depan timah, kemudian emas. Nanti tidak ada lagi yang namanya ekspor bahan mentah,” tegas Jokowi.
Baca juga : Jokowi Diminta Pilih Orang Bijak Dan Cerdas Untuk Kepala IKN
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memperkirakan, tahun ini Indonesia mengekspor nikel mencapai 20 miliar dolar AS - 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp 420 triliun.
“Itu perkiraan. Dan sekali lagi, setelah nikel kita akan mendorong investasi di sektor bauksit, tembaga, timah, emas dan lain-lainnya. Biasanya kita mengekspor dalam bentuk raw material atau bahan mentah,” ujarnya.
Jokowi menegaskan, dirinya sudah siap menghadapi ancaman gugatan sejumlah negara atas kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah. Seperti dilakukan Uni Eropa yang mengadu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas larangan ekspor bijih nikel mentah per 1 Januari 2020.
Baca juga : MPR-BPIP Dorong Sosialisasi Empat Pilar Melalui Seni Budaya
“Pola pikir harus kita ubah, kita harus jadi negara industri. Dan dengan risiko apapun, satu per satu (ekspor bahan mentah) akan akan kita stop. Nikel stop, kita digugat oleh WTO, silakan gugat,” kata Jokowi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya