Dark/Light Mode

Jokowi Dorong Hilirisasi

Ekspor Bahan Mentah Sudah Nggak Zaman

Senin, 31 Januari 2022 08:36 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Peresmian Pembukaan Rakernas ICMI, Sabtu 29/01/22. (Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden).
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara Pengukuhan Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Peresmian Pembukaan Rakernas ICMI, Sabtu 29/01/22. (Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden).

 Sebelumnya 
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara mengatakan, pelarangan ekspor hasil tambang ini dilakukan, guna memaksimalkan nilai tambah, serta mendukung pengembangan beberapa sektor industri di Tanah Air.

“Kita bisa ekspor sumber daya alam setelah kita ambil, tapi tidak boleh kita lupakan. Kalau bisa, kita proses lebih lanjut di dalam negeri,” kata Suahasil dalam acara Indonesia Economic Outlook, Selasa (25/1).

Maka dari itu, lanjut Suahasil, Pemerintah telah menyusun Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang mengatur berbagai macam sektor. Tujuannya, untuk memangkas berbagai regulasi yang tumpang tindih terkait perizinan berusaha. Serta, menciptakan lapangan kerja baru, dengan tetap memberikan perlindungan dan kemudahan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi.

Baca juga : Pakai Sarung, Jokowi Hadiri Pengukuhan Pengurus NU Di Balikpapan

“Saya yakin teman-teman pengusaha bisa mendalami apa saja yang ada di dalam Undang-undang Cipta Kerja dan mendapatkan manfaat langsung, baik dari perizinan yang lebih mudah maupun tata kelola Pemerintah yang lebih solid,” tegas Suahasil.

Kerek Devisa Negara

Direktur Eksekutif Energi Watch Mamit Setiawan mendukung rencana Pemerintah menghentikan ekspor bahan tambang mentah.

Baca juga : Jokowi Diminta Pilih Orang Bijak Dan Cerdas Untuk Kepala IKN

“Kebijakan ini dapat meningkatkan devisa negara dan mampu menciptakan multiplier effect terhadap masyarakat,” kata Mamit kepada Rakyat Merdeka.

Selain itu, lanjut mamit, sudah sepatutnya Indonesia menyetop ekspor produk bahan mentah migas dan minerba. Sebab, selama ini banyak potensi yang ikut terbawa dalam ekspor bahan mentah tersebut.

Menurut Mamit, Pemerintah tidak perlu takut dengan ancaman gugatan atas kebijakan itu.

Baca juga : MPR-BPIP Dorong Sosialisasi Empat Pilar Melalui Seni Budaya

“Umumnya mereka yang protes adalah yang selama ini menikmati keuntungan dari ekspor bahan mentah kita. Yang perlu kita perhatikan adalah multiplier effect yang akan membawa manfaat besar bagi ekonomi Indonesia,” tegas Mamit. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.