Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tegaskan Tak Ada Jebakan Karantina Turis Ukraina, Ini Penjelasan Satgas

Kamis, 3 Februari 2022 16:44 WIB
Bandara Soetta. (Foto: Ist)
Bandara Soetta. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membongkar dugaan permainan karantina yang dialami oleh warga negara (WN) Ukraina, Iryana dan putrinya.

Tapi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut, prosedur karantina dan isolasi yang dijalani Iryana sebenarnya tidak ada masalah.

"Hasil investigasi kami sebenarnya tidak ada masalah dengan warga Ukraina ini. Tetapi juga harus lihat psikologi orang yang tidak merasa sakit tapi dia dinyatakan positif, makanya dia berusaha untuk mungkin mencari pertolongan kayak gitu. Salah satunya menyampaikan keluhannya itu ke luar. Itu aja situasinya," ucap Kabid Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Hery Trianto kepada wartawan, Kamis (3/2).

Hery kemudian membeberkan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, WN Ukraina dan putrinya itu tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (16/1).

Keduanya kemudian melakukan karantina di hotel daerah Harmoni setelah mendapatkan hasil entry test PCR negatif Covid-19. "Bahwa dia masuk tanggal 16, dites negatif. Kemudian menjalani karantina," ungkapnya.

Baca juga : Kementan Targetkan Dana KUR Dongkrak Kinerja Pertanian 2022

Kemudian, pada hari keenam karantina, atau pada Sabtu (21/1), Iryana dan putrinya memperoleh exit test PCR. Hasil menunjukkan positif Covid-19.

"Hari ke-6 dites PCR, exit test namanya, dia positif CT-nya 19 sama 24, anaknya yang 6 tahun itu 24. Kalau Iryana, itu di 19. Ini kan kategori infeksius kan. Nakesnya pasti akan merekomendasikan dia untuk diisolasi, karena dia memang tanpa gejala," jelas Hery.

Jika hasil exit test PCR positif, ada dua pilihan yang akan diberikan kepada pasien. Yakni, dirawat di rumah sakit jika bergejala dan isolasi di hotel bila tanpa gejala.

Iryana tak langsung mengambil salah satu di antara dua opsi itu. Dia meminta diperbolehkan melakukan tes pembanding. Tenaga kesehatan di hotel karantina menyanggupi hal itu. Dengan catatan, biaya tes ditanggung sendiri. 

"Dia kan nanya, 'Jadi saya boleh nggak tes pembanding?', 'Ya boleh, silakan', kata nakesnya. Tetapi harus menunggu petugasnya datang, kemudian menunggu hasilnya. Terus kemudian dia tanya, 'pilihan lainnya apa?', 'Ke hotel isolasi', kata nakes. Ke hotel isolasi karena dia positif. Makanya diantar," tutur Hery.

Baca juga : Ketuaan, Hibah Kapal Korvet Sebaiknya Ditinjau Ulang

Menurut Hery, biaya tes pembanding tidak ditanggung negara. Iryana memang harus merogoh kocek sendiri. Sebab, tes pembanding itu berdasarkan kemauannya.

"Kalau dia tidak menerima (dengan hasil exit test), ya dia bayar sendiri, dan mahal karena dia home care kan. Dia mendatangkan tenaga kesehatan untuk ke hotel, memang lebih mahal, kalau dia mau tanggung, boleh," bebernya.

Kemudian, keesokan harinya, Minggu (22/1), Iryana dan putrinya menjalani isolasi di hotel isolasi di Plumpang, Jakarta Utara.

"Memang tanpa gejala, tetapi CT value orang Ukraina ini itu adalah 19, anaknya CT value 24. Jadi pasti tenaga kesehatan tidak akan melepas dia, dia harus menjalani isolasi. Akhirnya yang bersangkutan menjalani isolasi," terang Hery.

Lima hari kemudian, Kamis (27/1), WN Ukraina dan putrinya itu menjalani tes PCR. Hasilnya menunjukkan, keduanya negatif Covid-19.

Baca juga : Heboh Dana Jumbo Pengadaan Kandang Kambing, Ini Jawaban Plt Wali Kota Bekasi

"Jadi memang di SK Menteri Kesehatan yang baru itu memang dimungkinkan untuk pasien yang tanpa gejala menjalani isolasi di hari ke-5 atau ke-6 itu melakukan PCR dan hasilnya negatif di hari ke-7 dia boleh meninggalkan hotel isolasi," katanya.

Sehari setelah hasil tes PCR keluar, Iryani dan putrinya check out dari hotel karantina di Plumpang. Keduanya bisa melanjutkan perjalan ke Bali. "Nah, kemudian, setelah menjalani isolasi, tanggal 28 (Januari) itu sudah keluar dari hotel," imbuh Hery. 

Hery mengatakan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Satgas Covid-19, tak ada masalah dengan masa karantina dan isolasi yang dijalani Iryana dan putrinya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.