Dark/Light Mode

Tegaskan Tak Ada Jebakan Karantina Turis Ukraina, Ini Penjelasan Satgas

Kamis, 3 Februari 2022 16:44 WIB
Bandara Soetta. (Foto: Ist)
Bandara Soetta. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Hery kemudian menyinggung Iryana yang sempat meminta pertolongan dalam kasusnya itu. "Jadi kalau dikatakan prosedurnya kalau dari penelusuran sih nggak ada masalah. Karena dia memang sudah layak untuk melanjutkan perjalanan," tegas Hery.

Hery menyebut, Satgas menemukan banyak kasus perbedaan hasil PCR pada saat kedatangan dan hasil tes setelah menjalani karantina. Dia kemudian memaparkan data. Ada lebih dari 6 persen.

Baca juga : Kementan Targetkan Dana KUR Dongkrak Kinerja Pertanian 2022

"Jadi 1.000 yang exit misalnya 6 persennya, berarti 60 orang di antaranya, atau dari 100 yang keluar di antaranya bisa positif, exit test-nya itu sampai 6,4 persen. Kalau yang entry test itu positivity rate-nya 2,8 persen. Jadi memang lebih banyak," ucapnya.

Kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut Hery, ada beberapa kemungkinan. Bisa saja, orang tersebut dia tertular di dalam pesawat. Atau, sebenarnya sudah ada virus di tubuhnya tetapi belum berkembang. Jadi, belum terdeteksi.

Baca juga : Ketuaan, Hibah Kapal Korvet Sebaiknya Ditinjau Ulang

"Ketika dia dikarantina dia positif, dan itu justru bagus kalau kita menemukan orang yang sudah negatif di tes awal, kemudian di tes exit-nya positif. Jadi kan kita bisa menjaga penularan lebih luas," tandas Hery. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.