Dark/Light Mode

Nalar Kritis Publik Dinilai Menurun, Akademi Jakarta Buat Rekomendasi Untuk 5 Aspek

Jumat, 4 Februari 2022 09:27 WIB
Diskusi Dapur KedaiKOPI yang bertajuk Nalar Publik Barang Langka?. (Foto: Zoom)
Diskusi Dapur KedaiKOPI yang bertajuk Nalar Publik Barang Langka?. (Foto: Zoom)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kalangan budayawan, seniman, serta akademisi yang terhimpun dalam Akademi Jakarta, menyampaikan hasil diskusi selama setahun dalam bentuk Rekomendasi Akademi Jakarta 2022. 

Dalam catatan bertajuk 'Cegah Penghancuran Nalar Publik' tersebut, Akademi Jakarta membuat rekomendasi dalam lima aspek yakni pendidikan, lingkungan hidup, aspek sosial, ekonomi dan politik.

Catatan itu melihat, tindakan represif yang diterima publik dari undang-undang dan opini sesama kalangan publik, membuat nalar kritis publik menjadi terdegradasi. Padahal, publik seharusnya dapat menerapkan salah satu fungsinya sebagai pengawas kebijakan pemerintah.

Baca juga : Muktamar NU Putuskan 11 Rekomendasi Untuk Pemerintah

Catatan itu juga menjelaskan permasalahan di Indonesia berakar pada praktik ekonomi-politik yang menyuburkan oligarki dan korupsi, penguasaan sumber daya secara tidak adil, pengabaian hak asasi manusia, serta kerusakan alam.

Akademi Jakarta mendesak agar dilakukan perubahan menyeluruh di bidang pendidikan mulai tingkat paling dini hingga pendidikan tinggi, lingkungan hidup, kehidupan sosial, ekonomi dan politik.

Ketua Akademi Jakarta, Seno Gumira Ajidarma, menjelaskan bahwa dibuatnya rekomendasi di aspek pendidikan, lingkungan hidup, intoleransi sosial, ekonomi, dan politik karena banyak orang yang tidak berani mengemukakan pendapatnya saat ini akibat dari ketakutan publik yang membuat nalar publik sedikit mundur.

Baca juga : Rayakan Natal 2021, Peradi Jakbar Galang Donasi untuk Korban Erupsi Semeru

“Banyak orang itu baik-baik saja tapi tidak berani bicara, bahkan berani bicara setidaknya tidak bertentangan, ini merata, atas nama sopan santun, adab dan lain lain. Saya kira ini gejala yang tidak bagus, jadi kita buka, dengan menghapus segala macam sifat yang vulgar tidak etis, segala macam, orang biasa,” katanya.

Harapannya, rekomendasi ini dapat diterima oleh publik, karena itu yang menjadi tujuan utamanya. Selain itu, ia juga berharap dokumen ini dapat menginspirasi siapa pun yang membacanya, bahkan apabila hanya membaca judulnya.

“Saya kira dengan orang baca judulnya orang akan berpikir, 'Jangan-jangan saya yang hancur nih nalarnya.' Sehingga mereka langsung aware, mulai saat ini saya jangan sampai bertingkah antinalar. Itu saja sudah cukup,” ungkap Seno.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.