Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kasus Pemotongan Insentif ASN, KPK Panggil Bupati Sidoarjo Jumat Lusa
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- Polisi Tangkap Pengemudi Fortuner Pemalsu Pelat TNI Yang Ngaku Adik Jenderal
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Jasa Marga Catat 1,3 Juta Kendaraan Sudah Kembali Ke Jabotabek
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tak Ada Pengepungan Masjid
Kapolda Jateng Sesalkan Maraknya Framing Keliru Soal Wadas
Rabu, 9 Februari 2022 16:27 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengakui, banyak framing yang beredar seputar peristiwa pengukuran tanah di Desa Wadas Purworejo, Selasa (8/2).
Dengan tegas, Luthfi menyatakan, isu ribuan polisi mengepung Wadas dengan senjata lengkap, menangkapi lansia dan anak-anak, sama sekali tidak benar.
"Tidak ada ribuan anggota polisi yang masuk kampung. Hanya 250 orang yang kami tugaskan mendampingi tim BPN melakukan pengukuran. Penurunan personel juga atas permintaan warga yang sudah setuju, dan meminta agar tanahnya segera diukur dan dikawal,” tegas Luthfi.
Baca juga : Tak Ada Kaitannya Dengan IKN, Hashim Siap Sediakan Air Bersih Untuk Kaltim
Menurutnya, dalam bertugas, anggota kepolisian melaksanakan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Petugas tidak menangkap warga yang kontra. Faktanya, saat itu, terjadi gesekan kontak antara pihak pro dan kontra. Sehingga, petugas melakukan tindakan pengamanan.
“Sebanyak 64 orang kami amankan, sekarang ada di Polres Purworejo, dan hari ini akan kami kembalikan ke masyarakat. Tidak ada penangkapan dan penahanan. Yang kami lakukan hanya mengamankan,” jelasnya.
Baca juga : Kang Emil: Saya Belum Bisa Bicara Banyak, Nanti Keliru Dan Malu
Luthfi juga menegaskan, framing polisi menyerbu masjid adalah informasi tidak benar. Saat terjadi gesekan antara pihak pro dan kontra, beberapa warga lari ke masjid untuk menyelamatkan diri.
“Makanya, polisi berjaga di depan masjid. Coba lihat videonya, posisi polisi membelakangi masjid. Karena anggota kami melakukan penjagaan, agar tidak terjadi benturan antara pihak pro dan kontra. Framing di media kan kita menyerbu masjid, nggak ada itu. Padahal, tidak ada kejadian pengepungan masjid,” tegasnya.
Informasi bahwa polisi menculik warga juga tidak benar.
Baca juga : Polri Ungkap 2 Kasus Penghimpunan Dana Ilegal Yang Rugikan Warga Hingga Triliunan
Luthfi menerangkan, salah satu warga Wadas itu diamankan karena diduga melakukan tindakan provokasi.
“Tidak ada penculikan, kita amankan yang bersangkutan dan kita periksa. Istrinya juga tahu. Tapi di-framing bahwa diculik. Tidak, warga itu hanya kami periksa dan yang bersangkutan mengakui. Dia punya akun untuk menyebarkan provokasi. Hasil pemeriksaan ada,” ucapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya