Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Produsen Obat Dan Alkes Kudu Kembangin Produk Di Dalam Negeri

Kalau Sistem Kesehatannya Lemah, Semua Kelimpungan

Senin, 14 Februari 2022 07:50 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Humas Setkab)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Humas Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong produsen obat dan alat kesehatan mengembangkan produknya di dalam negeri. Jangan sampai kebutuhan meningkat akibat gelombang Covid-19, tapi ketersediaan kosong.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pandemi menjadi pelajaran paling berharga bagi Indonesia. Ketika sistem kesehatan lemah, maka semua kelimpungan.

Serangan pandemi yang datang tiba-tiba membuat banyak negara panik. Sehingga, produsen obat dari negara luar sibuk dengan pemenuhan obat di negaranya.

Baca juga : Pemerintah Amankan 400 Ribu Tablet Molnupiravir, Produksi Dalam Negerinya Digeber

“Reformasi sistem ketahanan kesehatan sangat kita butuhkan. Di masa (awal) pandemi Covid-19 banyak negara yang tidak bisa mengekspor bahan baku obat dan juga alat kesehatannya,” ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, kemarin.

Dia mengungkapkan, ketika awal pandemi Covid-19, Indonesia sempat kerepotan memenuhi kebutuhan masker. Padahal, masker adalah kebutuhan mendasar untuk protokol kesehatan (prokes).

Karena itu, mantan Direktur Utama PT Inalum (persero) ini menegaskan, pandemi menjadi pelajaran penting bagi sektor farmasi.

Baca juga : Sultan: Tindakan Hukum Tegas Solusi Kasus Kejahatan Pangan

“Walaupun kita punya uang, kita akan kesulitan. Ingat sulitnya mengakses masker, juga untuk mendapatkan ventilator, hingga untuk membeli vaksin bagi 270 juta rakyat Indonesia,” papar eks Direktur Utama Bank Mandiri itu.

Karena itu, Kemenkes berkomitmen mendukung pengembangan produksi obat dan alat kesehatan lokal di dalam negeri, agar tak bergantung kepada impor. Masyarakat Indonesia harus terpenuhi kebutuhan obat dan pelayanannya.

“Begitu juga untuk vaksin, minimal produk lokal bisa mencukupi 50 persen dari populasi rakyat Indonesia,” tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.