Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Presidensi G20 Diharapkan Dorong Transformasi Sistem Pendidikan
Rabu, 16 Februari 2022 07:56 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sistem pendidikan Indonesia perlu terus bertransformasi untuk beradaptasi terhadap disrupsi akibat pandemi Covid-19 dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan itu sendiri. Presidensi Indonesia pada G20 diharapkan bisa memprioritaskan hal ini lewat empat agenda.
“Pandemi Covid-19 menunjukkan banyak permasalahan yang selama ini tidak kelihatan dan evaluasi yang didapat dari pembelajaran jarak jauh harus menjadi masukan untuk mempercepat transformasi sistem pendidikan menjadi adaptif dan resilien,” jelas Peneliti Center for Indonesian Policy Studies Nadia Fairuza.
Empat agenda Indonesia yang akan turut dibahas G20 dibawah kepemimpinan Indonesia tahun ini adalah adalah pendidikan bermutu untuk semua, teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta masa depan dunia kerja pasca pandemi.
Keempat agenda ini sangat berkaitan satu sama dan lain. Akses pendidikan bermutu dapat didukung teknologi melalui kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta.
Baca juga : Percepat Pemulihan Ekonomi, Bos BI Dorong Transformasi Digital
Pendidikan bermutu akan mendukung terciptanya sumber daya manusia kompeten yang dapat menjawab tantangan masa depan pasca pandemi.
Dari sisi pembelajaran, sistem pendidikan Indonesia perlu fokus pada penguasaan kompetensi dasar siswa seperti foundational (dasar), transferable, digital dan job-specific.
Keterampilan dasar mencakup kemampuan berhitung dan literasi, transferable adalah kemampuan seperti berpikir kritis, kepemimpinan serta komunikasi, digital mencakup literasi digital yang memungkinkan siswa mengikuti perubahan dalam kebutuhan industri sedangkan keterampilan terakhir adalah yang khusus dibutuhkan berbagai pekerjaan di industri.
“Berbagai kompetensi yang dibutuhkan saat ini, terutama yang berkaitan dengan kompetensi teknologi dan digital membutuhkan kemampuan literasi dan numerasi yang baik,” jelasnya.
Baca juga : Dubes RI Dewi Gustina Dorong Dimulainya Perundingan PTA Indonesia Sri Lanka
Penguasaan keempat keterampilan ini sangat penting untuk meningkat produktivitas, dan membantu siswa membangun dan mengembangkan kompetensi lain.
Contohnya, keterampilan berpikir kritis, akan memungkinkan siswa menghubungkan ide secara logis, dan memecahkan masalah kompleks dengan cara yang efektif dan inovatif.
Pembelajaran jarak jauh yang sempat dilakukan sebelum pembelajaran tatap muka terbatas telah menunjukkan keragaman lanskap pendidikan, dengan ketersediaan infrastruktur digital dan konektivitas internet yang berbeda di berbagai daerah.
Data APJII tahun 2020 menunjukkan penetrasi internet yang sudah mencapai 73 persen tetapi 56 persen dari total tersebut terkonsentrasi di pulau Jawa.
Data ini jelas menunjukkan adanya kesenjangan dalam akses internet bagi masyarakat di luar Jawa.
"Kemungkinan untuk membangun kemitraan antara pemerintah dengan swasta di sektor pendidikan, khususnya untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pembelajaran jarak jauh perlu dipertimbangkan,” ungkapnya.
Pembangunan infrastruktur dan teknologi pendidikan yang merata di berbagai daerah merupakan komitmen pemerintah yang wajib diwujudkan untuk memperkecil kesenjangan pendidikan antar daerah.
"Akses infrastruktur pendidikan yang merata berdampak pada partisipasi belajar siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan," pungkas Nadia. [FAZ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya