Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Covid-19 Pada Anak Meningkat

Kok PTM Yang Disalahkan Nih

Jumat, 18 Februari 2022 08:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 pada anak. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi Covid-19 pada anak. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 pada anak meningkat seiring melonjaknya penularan varian Omicron di Indonesia. Dari anggota keluarga, anak-anak bahkan yang paling banyak tertular Covid-19.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, banyak kasus positif Covid-19 pada kelompok dewasa yang tidak bergejala (OTG) dan gejala ringan seperti flu. Sehingga, tidak dianggap terpapar Covid-19 dan akhirnya menulari anak.

“Secara absolut memang terjadi peningkatan karena kasus jumlahnya meningkat. Kita melihat juga anak banyak terpapar dikarenakan penularan terjadi di keluarga,” kata Nadia.

Nadia mengatakan, meski kasus Covid-19 pada anak meningkat, jumlahnya masih lebih sedikit dari gelombang kedua. “Kalau kita lihat jumlah anak dirawat di rumah sakit itu angkanya sangat kecil, kurang dari 2 persen dari kasus anak yang sebesar 14 persen,” ucap dia.

Baca juga : Kasus Covid-19 Melonjak, Kemendagri Perkuat Satgas Linmas

Ketua Satgas UKK Respiratori dan Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Nastiti Kuswandani, SpA(K) mengatakan, banyak orang tua yang sulit membedakan flu biasa dan Covid-19 pada anak, terutama untuk anak usia di bawah 1 tahun. Sehingga, kasus Covid-19 pada anak terus meningkat.

“Kalau ada gejala infeksi saluran pernapasan akut, itu harus PCR kalau mau tahu Covid-19 atau bukan, terutama terhadap anak bayi,” kata Nastiti.

Dia mengungkapkan, gejala lain yang bisa diamati adalah demam, batuk dan sebagian anak mengalami gejala diare. “Bila gejala tersebut dialami anak yang memang anak sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) bersama keluarga maka kemungkinan besar anak terpapar Covid-19,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, kasus Covid-19 pada anak di Indonesia terus meningkat pada Februari. Bahkan sampai 1.000 persen dibandingkan Januari 2022.

Baca juga : Kepala BIN Papua Meninggal Dunia Di Jayapura

“Kasus Covid-19 anak tercatat sebanyak 676 pada 24 Januari, kemudian kasus Covid-19 merangkak naik pada 31 Januari 2022 menjadi 2.775 dan kembali meningkat tajam pada 7 Februari sebanyak 7.190,” ungkap Piprim.

Dokter spesialis anak RS Pondok Indah, dr William Jayadi Iskandar Sp.Amenyebut bahwa 1 dari 8 pasien Covid-19 di Indonesia adalah pasien anak. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian bagi para orang tua khususnya bagi anak yang memiliki komorbiditas.

“Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki pasien Covid-19 anak terbanyak di dunia,” kata William.

Mengutip penelitian Tsankov dkk tahun 2021, dr William menyebutkan, angka kejadian Covid-19 berat pada anak dengan komorbiditas mencapai 5,1 persen. Ini jauh berbeda pada anak tanpa komorbiditas, yakni 0,2 persen.

Baca juga : Akui Pengadaan SMS Masking, KPK: Rutin Dilaksanakan Setiap Tahun

“Selain itu, risiko kematian anak dengan komorbiditas sebanyak 2,8 kali lebih tinggi daripada anak tanpa komorbiditas,” ujarnya.

Dia mencontohkan obesitas sebagai salah satu komorbiditas yang dialami pasien Covid- 19 anak. Padahal, kata dia, obesitas merupakan komorbiditas yang dapat dicegah bersama, antara lain dengan membiasakan pola makan sehat bergizi seimbang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.