Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rancang Manajemen Pemilu

KPU Dan Bawaslu Baru Diminta Tancap Gas...

Senin, 21 Februari 2022 07:55 WIB
Peneliti Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil. (Foto: Istimewa)
Peneliti Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seluruh Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat yang baru terpilih diminta tak bersantai-santai. Tapi harus tancap gas, mempersiapkan segala keperluan menyambut tahun politik 2024.

Hal itu disampaikan peneliti Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil, kepada Rakyat Merdeka. Dia menanggapi terplihnya tujuh Komisioner KPU dan lima Komisioner Bawaslu oleh DPR pada Kamis (17/2) lalu.

Baca juga : Jelang Puasa, Daging Sapi Berkualitas Berdikari Diminati RPH

Menurut Fadli, 2024 adalah tahun yang sangat berat bagi para Komisioner KPU dan Bawaslu terpilih. Pasalnya, di tahun ini, Indonesia akan menggelar dua perhelatan politik akbar, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) dan Kepala Daerah (Pilkada).

Bila dirinci lebih dalam, sebut Fadli, dalam konteks Pemilu 2024, KPU dan Bawaslu harus siap menyelenggarakan dan mengawasi pemilihan lima kotak yakni, Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan DPR, DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Baca juga : Lawan Persipura, Maung Bandung Tanpa Rashid

Dalam konteks Pilkada, jelasnya, KPU dan Bawaslu harus mempersiapkan segala keperluan pemilihan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. “Pemilu 2024 punya tantangan sangat berat dan kompleks. Salah satunya menghadapi himpitan tahapan Pemilu dan Pilkada,” ujar Fadli.

Dijelaskan, agar pelaksanaan pemilihan 2024 bisa terlaksana dengan demokratis, berintegritas, suskes dan aman, maka KPU dan Bawalsu harus segera merancang manajemen Pemilu yang efektif, rasional, dan transparan.

Baca juga : Parno Banget Ke Rusia, Pemimpin Barat Diminta Ke Dokter Jiwa

Fadli juga mengingatkan, seluruh penyelengagara Pemilu harus menjaga integritas. Karena diyakininya, mereka akan menghadapi ujian integritas sepanjang waktu. “Jangan sampai kasus (suap-red) Wahyu Setyawan (eks Komisioner KPU Pusat) terulang,” jelasnya.

Menurutnya, perbuatan melanggar integritas, tidak hanya akan merusak individu penyelenggara, tapi trust terhadap penyelenggaraan Pemilu, dan merusak demokrasi Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.