Dark/Light Mode

Tahu Tempe Jadi Makanan Langka

Selasa, 22 Februari 2022 08:20 WIB
Pekerja saat membenahi peralatan untuk produksi tempe dan tahu yang tidak produksi di Industri Rumahan perajin tahu tempe Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Senin (21/2/2022). (Foto:  RANDY TRI KURNIAWAN / RM)
Pekerja saat membenahi peralatan untuk produksi tempe dan tahu yang tidak produksi di Industri Rumahan perajin tahu tempe Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Senin (21/2/2022). (Foto: RANDY TRI KURNIAWAN / RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum selesai persoalan minyak goreng, urusan tahu dan tempe muncul ke permukaan. Akibat harga kedelai naik, banyak pengrajin tahu dan tempe memilih mogok produksi. Akibatnya, tahu dan tempe yang biasanya mudah didapat, jadi langka. Kalaupun ada, harganya mulai naik. Aduh...aduh...

Sejak kemarin, kebanyakan pasar tradisional mulai kehilangan tahu tempe. Dagangan yang paling laris dibeli rakyat ini, mulai langka. Hal ini terlihat di Pasar Pamor, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Sejumlah pedagang sayur, harus rela menjajakkan barang dagangannya tanpa tahu tempe. Mereka bilang, kelangkaan ini berlangsung tiga hari.

Baca juga : Tak Tertarik Sama Icardi, Arteta Tolak Tawaran PSG

Hal serupa juga terjadi di Pasar Cibinong dan Pasar Rakyat, Cisarua, Bogor, Jabar. Pengakuan salah satu pedagang pasar, ia mendapat informasi bahwa perajin tempe tahu mogok produksi. Mau tidak mau, sejumlah pedagang pun sementara libur berjualan. Padahal, hari-hari sebelumnya, ukuran tempe tahu sudah menciut, kini benar-benar hilang dari peredaran.

Begitu juga di Pasar Curug, Tangerang, dan sejumlah pasar di berbagai daerah. Kondisinya sama, alasannya juga sama. Tempe tahu kosong karena aksi solidaritas mogok produksi imbas dari kenaikan harga kedelai.

Baca juga : Gandeng BUMD, Pemprov DKI Jamin Pasokan Pangan Saat Ramadan Aman

Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, Haris Setiawan bahkan turun gunung. Ia mendapat imbauan lisan maupun tulisan dari perajin tempe tahu se-Jabodetabek sepekan terakhir ini. Isinya, ajakan dan imbauan untuk tidak berdagang selama tiga hari, yakni tanggal 21, 22, dan 23 Februari 2022.

Sekjen Sedulur Perajin Tahu Indonesia (SPTI), Musodik menyebut, tidak ada pengiriman tahu dari produsen se-Jabodetabek. Termasuk dari ratusan perajin tahu se-Bogor Raya. Karenanya, ia melakukan sweeping ke pasar-pasar sekitar. “Kalau di Bogor relatif aman,” kata Sodik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.