Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diingatkan Reisa

Gejalanya Memang Ringan, Tapi Jangan Sepelekan Omicron

Rabu, 23 Februari 2022 08:07 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro. (Foto: Antara)
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Varian Omicron, jadi biang kerok lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air saat ini. Varian itu mendominasi penularan. Bersyukur, meski Omicron telah merenggut banyak nyawa, tapi yang sembuh jauh lebih banyak.

Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro meyakini, Covid-19 varian Omicron lebih ringan ketimbang Covid-19 varian Delta yang lebih dulu memicu lonjakan kasus pada Juli 2021. Dia pun bersyukur varian Omicron tidak lebih mematikan dari Delta.

Baca juga : DPR Minta Polisi Kaji Ulang Penetapan Tersangka Pelapor Korupsi

“Memang sebenarnya, kalau boleh dikatakan, kita harus bersyukur, karena saat ini yang mendominasi dunia adalah varian Omicron,” ujar Reisa sambil tersenyum dalam diskusi bertajuk ‘Perkembangan Terkini Pandemi Di Indonesia’ yang digelar secara virtual, kemarin.

Menengok Juli tahun lalu, saat varian Delta memicu gelombang kedua, banyak pasien Covid-19 yang mengalami keparahan. Kondisi ini membebani rumah sakit, sehingga pelayanannya tidak optimal.

Baca juga : Ini Kata Mantan Direktur WHO Soal Deltacron, Varian Hibrid Delta Dan Omicron

Omicron relatif lebih ringan karena daya infeksinya, umumnya menyerang saluran pernapasan. Sedangkan varian sebelumnya, terutama Delta, menyerang paru-paru.

“Tetapi, meski gejala ringan bukan berarti si varian Omicron ini bisa disepelekan,” ingat dokter lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) ini.

Baca juga : Kok Bisa Negara Lain Ringan, Di Jepang Omicron Ancam Lonjakan Kematian

Meski sebagian besar orang yang terinfeksi Omicron bergejala ringan, bahkan ada yang tanpa gejala, tapi tetap saja risiko kematian.

“Dalam perjalanannya, penyakit ini bisa bergejala lebih berat. Atau akan ada risiko yang menyebabkan gejala long Covid atau post covid syndrome,” ungkap Reisa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.