Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pondok Tremas Siap Menjadi Benteng Pancasila

Selasa, 1 Maret 2022 17:51 WIB
Kepala BPIP Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)
Kepala BPIP Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komitmen menjadi Benteng Pancasila dicanangkan Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan, Jawa Timur.

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Majelis Ma'arif Pondok Termas KH Luqman Harist Dimyati saat memberikan sambutan dalam Dialog Salam Kebangsaan yang dilaksanakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Senin (28/2).

"Pondok Tremas berkomitmen dan siap menjadi benteng Pancasila," ucap Luqman.

Baca juga : Banteng Surabaya Siap Sambut Kedatangan Puan Maharani

Salah satu pendiri Program Ayo Mondok ini menilai pondok pesantren adalah rumah kecil Nahdatul Ulama. Bahkan di era 1983 para ulama dan kyai membuat tim untuk pengkajian terhadap Pancasila di antaranya para alumni Pondok Tremas.

"Dijelaskan saat itu Pancasila adalah penjelmaan sublimasi ajaran Islam yang mentaudkan asyariah aqidah dan tasawuf," paparnya.

Pihaknya juga bangga karena salah satu alumni dari Pondok Tremas menjadi Kepala BPIP. Ia berkomitmen para santri dan kyai Pondok Tremas akan selalu menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila di tengah era globalisasi dan ancaman ideologi lain.

Baca juga : Pagi Ini, Jokowi Terbang Ke Solo, Melayat Jenazah Paman

Sementara Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengapresiasi Pondok Tremas karena dari tahun ke tahun tetap konsisten mengawal dan menjaga Pancasila. "Saya juga berterimakasih dan merasa bangga," sahutnya.

Presiden Asosiasi Universitas Islam Se-Asia ini pun menjelaskan Salam Pancasila bukan untuk mengganti salam keagamaan, melainkan sebuah salam kebangsaan untuk menghormati semua warga negara Republik Indonesia dari berbagai latar belakang agama.

Menurut Yudian, menyapa dan mengucapkan salam kepada orang lain adalah perilaku terpuji yang dianjurkan oleh semua agama. Di tengah keragaman tradisi salam di berbagai agama dan budaya Indonesia, penting untuk memiliki tradisi salam yang melintasi batas-batas kultural demi memperkokoh persatuan bangsa.

Baca juga : Invasi Rusia Ke Ukraina Ancam Ketahanan Pangan Global

Dialog Salam Kebangsaan ini diapresiasi Pemerintah Kabupaten Pacitan. "Kami sangat mengapresiasi karena dengan salam kebangsaan tersebut telah memotivasi segenap masyarakat Pacitan khsususnya di Pondok Tremas," papar Sekretaris Daerah Pacitan, Heru Wiwoho Supardi Putra.

Selain itu Pemda Pacitan berharap Salam Pancasila harus terus digelorakan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Sebagai warga negara yang dipersatukan karena perbedaan, kemajemukan disatu sisi merupakan kekayaan yang menjadi kekuatan. Namun di satu sisi jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi perpecahan.

"Kondisi yang kita inginkan, masyarakat Pacitan memiliki semangat kebangsaan, berakhlak mulia, bermoral, beretika berbudaya dan berkemampuan di masyarakat yang berkultur dengan berdaya saing di era globalisasi," harapnya. [GO]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.