Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Syamsul Rizal: Rapim dan Munas Solusi Cepat Konsolidasi Ulang Golkar

Kamis, 20 Juni 2019 22:24 WIB
Syamsul Rizal (Foto: Istimewa)
Syamsul Rizal (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal mengakui, dalam situasi yang sulit, Partai Golkar masih berada di papan atas dengan meraih juara 3 Pemilu 2019. Dia melihat, keberhasilan itu diraih karena Golkar masih memiliki insfrastruktur politik yang baik. 

“Infrastruktur politik ini sudah dibangun sejak berdirinya Partai Golkar. Instrumen itulah yang selama ini menjaga partai tetap berada dan menjadi pemenang, termasuk di Pemilu 2019,” tutur Syamsul, di Jakarta, Kamis (20/6).

Baca juga : Bulan Ramadan, Sasa Fokus Jualan Santan

Secara electoral threshold, suara Golkar berada pada posisi ketiga. Tetapi, secara parliament threshold,  Golkar berada di posisi ke dua. Hanya saja, kursi Golkar berkurang signifikan dari hasil Pemilu 2014. Artinya, Golkar pada Pemilu 2019 tidak mengalami stagnan atau kemajuan, melainkan mundur. 

“Dari hasil pengamatan saya, ada beberapa hal penting yang perlu dicermati DPP Partai Golkar, termasuk diri saya sendiri. Posisi nomor dua Partai Golkar pada Pemilu 2019 saat ini bukan diperoleh dari hasil konsolidasi struktur yang maksimal, tetapi diperoleh dari hasil konsolidasi perorangan (para caleg dan kader yang membantu calegnya). Selain itu perolehan suara dan kursi Partai Golkar juga dipengaruhi beberapa tokoh senior yang turun gunung seperti Wakil Ketua Wantim, Pak Akbar Tandjung, yang turun ke-34 provinsi dengan biaya sendiri. Pak Agung Laksono yang turun ke daerah-daerah juga dengan biaya sendiri. Pak Aburizal Bakrie juga dengan biaya sendiri sendiri. Kehadiran dan peran para senior ini tidak bisa dianggap remeh. Sejatinya, peran mereka juga menjadi indikator penting dan sangat membantu posisi suara partai dapat terselamatkan saat ini,” tuturnya.

Baca juga : Sepatu Brodo Tolak Tawaran Ekspor

Dalam persepektif politik Pilpres, Syamsul berpandangan bahwa Golkar tidak bisa dikatakan berhasil memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Alasannya, kemenangan yang diraih 01 bersifat kolektif. “Kenapa kolektif? Karena team pemenangan bukan hanya Partai Golkar. Ada beberapa partai koalisi, team relawan, dan TKN,” tuturnya.

Terkait dorongan percepatan Munas Golkar oleh kader-kader muda, Syamsul berpendapat bahwa Rapim dan Munas Golkar adalah amanat konstitusi organisasi yang sudah pada waktunya dilaksanakan. Soal kandidat ketua umum ke depan, Syamsul menegaskan bahwa Golkar memiliki banyak kader potensial yang layak dan punya peluang untuk maju. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.