Dark/Light Mode

Maspro Sumbagsel Hadir Dongkrak Perekonomian

Sabtu, 12 Maret 2022 21:58 WIB
Seminar Hasil Kajian Maspro Sumbagsel mengangkat tema Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3). (Foto: Istimewa)
Seminar Hasil Kajian Maspro Sumbagsel mengangkat tema Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel) resmi terbentuk. Kehadirannya diyakini mampu mendongkrak perekonomian Sumbagsel.

Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi menjelaskan, organisasi ini terbentuk dari kedekatan dan kemiripan budaya. Adapun lima provinsi di Sumbagsel adalah Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan (Sumsel), Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.

"Secara historis, Sumbagsel ini merupakan wilayah dari Kerajaan Sriwijaya," ujar Gandhi dalam Seminar Hasil Kajian Maspro Sumbagsel mengangkat tema Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3).

Hadir dalam acara ini, Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi, Sekretaris Maspro Sumbagsel Hafiz Tinerizza, Bendahara Maspro Muhammad Melvin, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Tak ketinggalan salah satu tokoh Sumbagsel, yakni Fachmi Idris.

Adapun panelis yang hadir, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi; Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamka Sabri, Staf Ahli Gubernur Jambi Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Ariansyah, Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya, serta Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru yang hadir secara virtual.

Sedangkan dari lingkungan BUMN yang hadir di antaranya Direktur Utama PT Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT Bukit Asam Arsal Ismail, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi. Gandhi mengakui, kemajuan pembangunan di Sumbagsel cukup fantastis.

Baca juga : Kasih Kuliah Umum Di Unhas, Airlangga Bicara Ekonomi Digital

Hanya saja, masih terdapat tantangan yang perlu dihadapi. Bercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2021, IPM di Sumbagsel baru mencapai 70,29 persen. Angka ini sudah mendekati IPM nasional sebesar 71,94 persen. Namun masih lebih rendah dibandingkan IPM Sumatera bagian Utara (Sumbagut) sebesar 72,34 persen.

"Sehingga, kami berpikir agar capaian IPM di wilayah Sumbagsel harus ditingkatkan lagi," kata Gandhi.

Berdasarkan informasi yang ia diterima, masyarakat Sumbagsel bersyukur dengan pembangunan infrastruktur yang ada. Seperti jalan tol Lampung-Sumsel. Belum lagi pembangunan jalan tol yang menghubungkan Sumsel-Bengkulu dan Sumsel-Jambi.

Gandhi meyakini, jika pembangunan insfrastruktur rampung, dan seluruh tol sudah tersambung, aglomerasi ekonomi Sumbagsel akan terbentuk dengan sendirinya. Terlebih, jika seluruh wilayah Sumbagsel telah tersambung, mobilitas masyarakat akan semakin efektif dan efisien.

Efek dominonya, semua potensi di Sumbagsel bakal tereksplorasi dengan baik. Seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), dan potensi pariwisata.

"Jika Sumsel dan Bangka telah terhubung, juga sejumlah provinsi di wilayah Sumbagsel, maka kontribusi potensi kekayaan daerah semakin optimal kontribusinya bagi kemajuan wilayah ini," cetus Gandhi.

Baca juga : Playboy Tua Bangka Tipu 90 Perempuan

Namun, ia mengakui Maspro Sumbagsel saja tidak cukup untuk mencapai cita-cita tersebut. Karenanya, Gandhi meminta dukungan komponen masyarakat, utamanya Maspro di daerah maupun nasional. Mengingat, berbagai persoalan di Sumbagsel hanya bisa diselesaikan bersama.

"Maspro Sumbagsel sebagai wadah bagi para profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah sekolah di Sumbagsel, terus berupaya untuk berkontribusi secara berkelanjutan bagi pembangunan Sumbagsel," kata Gandhi.

Saat ini, banyak profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah sekolah di Sumbagsel. Mereka tersebar dan berkarya di berbagai bidang pengabdian. Bahkan tidak sedikit yang telah mencapai puncak kariernya di tingkat nasional, di antaranya menjadi tokoh nasional.

"Wadah ini sifatnya sukarela dan terbuka untuk sharing dan berkolaborasi satu sama lain. Sekaligus memperkenalkan para tokoh tersebut di mata publik agar dapat menjadi inspirasi generasi muda Sumbagsel," ucap Gandhi.

Di tempat yang sama, Erick bercerita beberapa hari lalu didatangi Gandhi. Kedua orang ini menjelaskan tentang Maspro Sumbagsel.

"Ketika saya didatangi dulur kito, saya tanya tujuannya apa? Mereka bilang masyarakat profesional Sumbagsel harus dirajut, karena penting sekali ke depannya," ungkapnya.

Baca juga : Sambal Gami Bang Jaya, Pedesnya Khas Bontang Kaltim

Erick mengakui, terkadang pemimpin di tingkat nasional dan daerah sebenanya memiliki visi yang baik, namun implementasinya berjalan sendiri-sendiri. Hasilnya, visi yang baik itu kurang optimal, karena tidak saling berkesinambungan satu dengan lainnya.

Selain itu, Erick diinfokan bahwa Maspro Sumbagsel menjadi wadah kritik dan saran. Hal ini juga dianggap cocok sebagai negara yang mengusung sistem demokrasi.

"Sebagai pemimpin, seyogyanya, jangan sampai setelah diberi amanah kita justru menutup mata, telinga, dan hati, ketika banyak pihak yang ingin memberikan kritik dan saran," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.