Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasih Kuliah Umum Di Unhas, Airlangga Bicara Ekonomi Digital

Sabtu, 12 Maret 2022 16:51 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan Kuliah Umum Di Universitas Hasanuddin, Makassar. (Foto: ist)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan Kuliah Umum Di Universitas Hasanuddin, Makassar. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi digital merupakan salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan di masa pandemi ini. Seiring hadirnya era transformasi digital, Pemerintah juga terus mengakselerasi ekonomi digital Indonesia, salah satunya dengan pengembangan keterampilan digital pada Generasi Z atau Generasi Milenial.

Begitu kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto  pada acara Kuliah Umum Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi melalui Dukungan Teknologi Digital yang diadakan di Universitas Hasanuddin Makassar, Sabtu (12/3).

Saat ini, Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta orang dan sebagian besarnya merupakan Generasi Z. Hingga 2030, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang. Selama masa pandemi ini ada beberapa sektor yang mengalami peningkatan dalam hal digitalisasi, yaitu di bidang pendidikan (edutech) dan kesehatan (healthtech).

Menurut Airlangga, generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Society 5.0. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai Rp 4.434 triliun kepada PDB Indonesia di 2030 atau setara dengan 16 persen dari PDB. “Peluang besar ekonomi digital Indonesia ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan bersama,” ujar Airlangga.

Baca juga : IKN Diklaim Akan Dorong Pemerataan Ekonomi Dan Pembangunan

Ekonomi digital Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan nilai 70 miliar dolar AS atau menguasai 40 persen dari pangsa ekonomi digital ASEAN. Nilai tersebut diperkirakan terus tumbuh hingga mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025. Salah satu sektor pendatang baru yang tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia adalah sektor edutech, yang saat ini memiliki pengguna aktif dengan pertumbuhan signifikan mencapai 200 persen pada 2020.

Menurut Airlangga, pemerintah terus mendorong pengembangan talenta digital melalui berbagai program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy. Namun, transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak, termasuk Perguruan Tinggi. 

“Perguruan Tinggi juga bisa mendorong digitalisasi pada seluruh program pembelajaran mahasiswa apapun bidangnya,” ujarnya.

Menurut dia, pengembangan talenta digital diharapkan juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan digitalisasi UMKM di Indonesia. Di era digital ini, generasi muda Indonesia harus mampu memanfaatkan talenta digitalnya, sehingga tidak hanya berperan sebagai job seeker saja, namun dapat juga menjadi job creator.

Baca juga : Menteri Lutfi Ajak Pelaku UKM Dan Mikro Manfaatkan Tren Ekonomi Digital

Kewirausahaan dan UMKM merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi. UMKM Indonesia saat ini berjumlah sekitar 64,2 juta usaha dan berkontribusi 60,51 persen terhadap PDB atau senilai Rp 9.580 triliun. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan 97 persen dari total tenaga kerja yang ada dan dapat menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi. 

Namun, saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih rendah, yakni 3,47 persen dari total populasi. Rasio kewirausahaan untuk sebuah negara maju minimal 5 persen dari total populasi. 

UMKM sendiri masih mengalami berbagai tantangan seperti Inovasi dan teknologi yang perlu ditingkatkan, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia, Branding dan Pemasaran, Legalitas, serta Standarisasi dan Sertifikasi. Pada masa pandemi ini, tantangan UMKM bertambah dari sisi adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, kata dia, perlu dilakukan transformasi UMKM melalui penerapan teknologi digital, sehingga mereka dapat memberikan layanan dengan jaringan luas, cepat, efektif dan efisien. Pemerintah terus mendukung UMKM sebagai sebuah ekosistem ekonomi digital yang sangat krusial, dengan mengeluarkan instrumen kebijakan yang dapat memberikan manfaat yang optimal bagi UMKM.

Baca juga : John Riady: SCM Sejalan Dengan Pengembangan Ekonomi Digital

“Pada masa pandemi ini, tantangan UMKM bertambah dari sisi adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi UMKM melalui penerapan teknologi digital agar mampu menjadi Super Smart Society,” beber Airlangga.

Menurutnya, sinergi dan kolaborasi yang telah dilakukan bersama Universitas Hasanuddin dalam mendukung pengembangan fasilitas inkubasi telah membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Program ini telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mahasiswa sehingga dapat menjadi bekal bagi mereka yang ingin berwirausaha.

“Oleh karena itu keberadaan Ibu Kota baru di center of gravity baru di Kalimantan Timur, wajib dan harus dimanfaatkan oleh Unhas. Center of excellence di timur ada di Unhas, sehingga Unhas harus menjadi kiblat pengetahuan di Ibu Kota baru dan kita akan kembangkan perekonomian berbasis nusantara,” pungkasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.