Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Vaksinasi Lansia Lelet, Ini Sebabnya

Senin, 21 Maret 2022 07:30 WIB
Vaksinasi Lansia. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM.id)
Vaksinasi Lansia. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah saat ini tengah menggenjot vaksinasi Covid-19 dosis ketiga alias booster. Tapi, target vaksin dosis pertama dan kedua khusus kelompok lanjut usia (lansia), masih jadi pekerjaan rumah.

Lambatnya vaksinasi Covid-19 bagi para sepuh lambat dipengaruhi banyak faktor. Ahli mikrobiologi Amin Soebandrio mengungkapkan, salah satu penyebabnya adalah faktor klinis. Banyak lansia yang memang tidak mendapat rekomendasi untuk divaksin, meski sudah memiliki niat.

“Itu salah satu kendala mereka sudah mengalami sakit. Itu secara teknis seringkali ada kesulitan,” ujar Amin dalam diskusi yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Soal Binary Option, Financial Consultant Ini Angkat Bicara

Kebanyakan lansia yang batal divaksin, mengidap darah tinggi atau hipertensi, yang secara medis tidak direkomendasikan untuk menerima vaksin Covid-19. “Itulah yang menimbulkan keterlambatan,” imbuhnya.

Diingatkannya, anggota keluarga bertanggungjawab atas kondisi para lansia yang belum mendapatkan izin untuk divaksin. Mereka harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) sebaik mungkin.

“Harus mencegah, jangan sampai virus itu mampir mengenai lansia yang bersangkutan,” beber Guru Besar Depertemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.

Baca juga : Mau Tambah Daya Listrik? Sekarang Bisa Lewat PLN Mobile, Ini Caranya

Meski kasus Covid-19 dalam sepekan mulai menurun, tapi kewaspadaan tidak bisa menurun. Amin membeberkan, dalam beberapa kasus, lansia tertular dari anggota keluarganya yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala.

Kasus lain, penularan terjadi ketika anggota keluarga mengajak orang tua yang sepuh ikut bepergian tanpa memperhatikan prokes.

“Disini pemahaman sangat penting dimiliki oleh para keluarga. Sehingga lansia betul-betul ada perlindungan dengan menjalankan protokol kesehatan jika belum mendapat vaksin,” terang Amin.

Baca juga : Lawan Corona, Belum Saatnya Kita Istirahat

Saat ini, capaian vaksinasi lansia belum mencapai target. Dari target sebanyak 21.553.118 lansia, baru 16,7 juta orang atau sekitar 77,79 persen yang sudah menerima dosis pertama.

Sementara untuk dosis kedua, baru 12,5 juta dosis atau sekitar 58,35 persen. Lalu, untuk vaksin dosis penguat dosis ketiga atau booster baru sekitar 1,8 juta, atau 8,61 persen. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.