Dark/Light Mode

Ditolak Hampir 10 Kali Oleh Dosen Pembimbing

Usia 63 Tahun, Mantan Dirut Nindya Karya Jadi Wisudawan Tertua Di ITS

Senin, 28 Maret 2022 08:09 WIB
Indradjaja Manopol semasa bertugas menjadi Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero). (Foto: Humas ITS)
Indradjaja Manopol semasa bertugas menjadi Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero). (Foto: Humas ITS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Indradjaja Manopol dinobatkan menjadi wisudawan tertua pada Wisuda ke-125 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Minggu (27/3).

Dia berhasil menamatkan studi magisternya di Departemen Teknik Sipil, dalam usia 63 tahun 8 bulan.

Melalui situs resmi ITS, Indradjaja mengungkap, keinginannya melanjutkan studi di Teknik Sipil Manajemen Konstruksi, dilatarbelakangi keinginan untuk menjadi pengajar di bidang yang telah 40 tahun ia geluti.

Dia juga merasa banyak sekali perkembangan ilmu baru yang ingin dipelajarinya.

Baca juga : Hadapi Lonjakan Covid-19, Kapolri Ingin Pemakaian Masker Kembali Jadi Kebiasaan Rutin

Lebih lanjut, Indra menuturkan mengenai kendala yang dialami selama menjalani masa studi. Ia menyebut, perkembangan teknologi informasi menjadi halangan paling besar baginya.

Kemampuan menulis ilmiah yang jarang digunakan lantaran bekerja sebagai praktisi lapangan, juga menjadi kendala lain yang cukup membuatnya kesulitan.

Beruntung, Indra memiliki minat membaca yang besar. Sehingga, dapat membantu dalam menyelesaikan masa studi.

Dukungan dari keluarga dan rekan kerja, juga turut mengobarkan semangat Indra dalam menyusun tesis.

Baca juga : Berkas Dilimpahkan Ke Pengadilan, Nindya Karya Dan PT Tuah Sejati Segera Disidang

“Ditolak hampir sepuluh kali oleh dosen pembimbing. Tapi untungnya, keluarga mendorong untuk terus maju,” kenang Indra.

Tak hanya dukungan keluarga yang senantiasa ada, Indra juga memiliki tekad kuat yang mengantarnya lulus dalam waktu tiga semester dengan predikat Cum Laude IPK 3,92.

"Saya selalu mengingatkan diri sendiri, untuk merasa malu saat ingin menyerah. Saya juga selalu menegaskan, bahwa apa yang sudah kita mulai, harus kita selesaikan," tutur Indra, yang lulus dengan tesis berjudul Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan maupun Keberhasilan dari Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi di Indonesia.

Tesis ini dilatari oleh rasa prihatin, melihat banyaknya kecelakaan kerja di proyek-proyek pembangunan infrastruktur.

Baca juga : Rugikan Rp 152 M, Mantan Dirut Sarana Jaya Masuk Bui

“Kecelakaan ini sangat merugikan, jadi harus ada perhatian dari seluruh pihak yang terkait. Semoga, tesis ini bisa bermanfaat bagi manajemen keselamatan konstruksi di Indonesia," papar Indra.

"Pesan saya kepada generasi muda, manfaatkan waktu belajar sebaik mungkin. Agar ilmu yang diperoleh, dapat segera diaplikasikan dalam dunia nyata, untuk kemajuan bangsa dan negara," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.