Dark/Light Mode

Survei SMRC Soal Kepuasan Ke Pemerintah

Turun, Tapi Masih Tinggi

Kamis, 31 Maret 2022 06:43 WIB
Presiden Jokowi pada Silatnas APDESI 2022, di Jakarta, Selasa (29/03/2022). (Foto: BPMI Setpres/Lukas).
Presiden Jokowi pada Silatnas APDESI 2022, di Jakarta, Selasa (29/03/2022). (Foto: BPMI Setpres/Lukas).

 Sebelumnya 
Diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, rakyat memang banyak mengeluh dengan naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok. Terkait migor misalnya. Rakyat harus antre berjam-jam demi mendapatkan migor murah di bawah harga eceran tertinggi (HET).

Sebaliknya, ketika pemerintah mencabut kebijakan HET, migor yang tadinya langka kini sudah melimpah. Namun, karena harga migor yang mahal, rakyat lagi-lagi dibikin kecewa.

Faktor kedua adalah urusan pandemi Corona yang nggak kelar-kelar selama lebih dari 2 tahun ini. Pada Desember 2021, kepuasan publik atas kinerja pemerintah dalam penanganan pandemi mencapai 74,9 persen. Namun, pada Maret 2022, kepuasan publik menurun ke angka 62,2 persen.

Baca juga : Soal Kecelakaan Marquez, Michelin Bantah Tudingan Honda

Selain pandemi, masalah politik ikut menyumbang anjloknya kepuasan publik terhadap pemerintah. Dalam survei SMRC terbaru, hanya 32,6 persen publik yang menilai kondisi politik baik atau sangat baik. Padahal 3 bulan lalu, kepuasan publik di sektor politik sebesar 35,3 persen. Bahkan pada survei di bulan September, kepuasan publik di sektor politik itu menembus angka 41 persen.

“Sebaliknya, yang menilai keadaan politik sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk mengalami peningkatan dari 14,5 persen pada September 2019 menjadi 23,5 persen pada Maret 2022,” jelas Deni.

Faktor terakhir, yakni di sektor penegakan hukum. Dari temuan SMRC, yang menilai kondisi penegakan hukum buruk atau sangat buruk naik dari 15,1 persen pada survei September 2019 menjadi 24,9 persen pada Maret 2022.

Baca juga : 2 Prajurit Marinir Gugur Di Papua, KSAL Perintahkan Kibarkan Bendera Merah Putih Setengah Tiang

“Walaupun persepsi positif terhadap kondisi penegakan hukum masih lebih besar dari persepsi negatif, namun ada kecenderungan persepsi buruk mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir,” ujar Deni.

Bukan hanya SMRC, lembaga survei lain yang memiliki kredibilitas baik, juga menunjukkan hasil serupa. Dalam riset yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi di bulan Februari 2022 turun drastis ke angka 66,6 persen dari 71,4 persen di bulan Desember 2021.

Penurunan tren kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi juga dipaparkan dalam survei terbaru yang digelar Indonesia Political Opinion (IPO). Di Februari lalu, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah mencapai 69 persen. Namun, kini turun drastis ke angka 43 persen.

Baca juga : KAHMI Bersinergi Dengan Pemerintah Bangun Daerah

“Penurunan angka kepuasan ini berkaitan dengan momentum kelangkaan serta peningkatan tajam harga bahan kebutuhan masyarakat seperti minyak goreng,” kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra, Senin (28/3).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.