Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Daging Naik, Tapi Ludes, Sembako Naik, Tapi Ludes
Ternyata, Rakyat Tak Bokek-bokek Amat
Senin, 4 April 2022 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Seperti tahun-tahun sebelumnya, datangnya Ramadan dibarengi dengan kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Dari mulai cabe, minyak goreng, telur, ayam, sampai daging, harganya naik. Meski begitu, saat H-1 Ramadan, Sabtu lalu, warga tetap berbondong-bondong ke pasar, membeli barang-barang itu. Pasokan daging di sejumlah pasar sampai ludes. Rakyat ternyata nggak bokek-bokek amat.
Salah satu komoditas yang banyak dibeli warga jelang puasa adalah daging sapi. Heri, penjual daging di pinggir jalan di sekitar Grand Kahuripan, Klapanunggal, Bogor, misalnya, merasakan berkah Ramadan. Dua hari terakhir, dagangannya ludes terjual. Padahal, harga daging sapi sudah melonjak menjadi Rp 150 ribu per kilogram untuk daging sapi kualitas super, dan Rp 120 ribu untuk kualitas 2. Daging kualitas 1 biasanya untuk rendang atau semur. Sementara kualitas 2 biasa dimasak untuk sop.
Baca juga : Sri Mulyani Waswas, Rakyat Ketar-ketir
Kata dia, penjualan paling banyak terjadi pada Sabtu pagi, atau sehari jelang Puasa. Sebelum pukul 9 pagi, dagangannya sudah ludes terjual. Padahal, dagangannya sudah ditambah dari hari biasa. Dua hari terakhir, 5 ekor sapi habis terjual. "Mungkin buat buka puasa atau sahur nanti," kata Heri, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Hal serupa juga terjadi di Pasar Jaya, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Semua pedagang daging sapi di pasar tersebut kebagian berkah Ramadan pada Sabtu lalu. Semua dagangan ludes terjual. "Jualan sehari habis, semua diserbu pembeli," kata Novi, penjual daging di sana.
Baca juga : Harga Sembako Bikin Kantong Rakyat Boncos
Tak hanya di kota besar, keadaan yang sama juga terjadi di desa seperti di Pasar Desa Bojong, Cikembar, Sukabumi. Di pasar ini, biasanya tak ada yang menjual daging sapi. Paling banyak penjual sembako, sayur-mayur dan daging ayam. Namun, dua hari jelang Puasa, muncul lapak penjual daging sapi dadakan.
"Semua laris. Padahal harganya Rp 140 ribu per kilogram," kata Ibu Neneng, warga setempat, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Salurkan 500 Paket Sembako, Nugra Santana Bantu Masyarakat Pulo Ampel
Ibu Neneng mengetahui karena ikut membeli daging sapi di pasar itu pada Sabtu lalu. Ia membeli dua kilogram. Untuk dijadikan sop dan semur. Kata dia, membeli daging di saat munggahan sudah menjadi tradisi keluarga menyambut puasa. Tujuannya untuk menyambut kedatangan tamu istimewa, yaitu Ramadan. Biasanya menu daging ini disajikan saat sahur atau berbuka di hari pertama. Biar anak cucu semangat saat puasa. "Awal-awal pakai daging. Nanti setelah seminggu sahur pakai mi instan juga jalan," selorohnya.
Wasekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Putri Bilanova mengatakan, kondisi ini sudah lazim dan setiap tahun terjadi. Kata dia, tiga hari atau sepekan jelang Ramadan, biasanya ada kenaikan harga sembako, termasuk daging, karena tingginya permintaan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya