Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PILM Jawa Timur

Literasi Mampu Tingkatkan Kesejahteraan UMKM

Sabtu, 16 April 2022 20:41 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyerahkan stimulan dan penghargaan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Grahadi, Surabaya, Sabtu, (16/4). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyerahkan stimulan dan penghargaan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Grahadi, Surabaya, Sabtu, (16/4). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, persoalan literasi, transformasi digital, dan disrupsi pasar kerja menjadi bagian dari peluang dan tantangan kerja era Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 menitikberatkan kemampuan SDM dengan keahlian tinggi dan spesifik. Maka, kecakapan literasi menjadi salah satu indikator penting dalam pasar bebas dunia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerangkan, miliuner dunia asal China, Jack Ma, memprediksi bahwa di 2030 nanti, ekonomi dunia akan dikuasai e-commerce, yakni sebesar 85 persen. Perdagangan online akan didominasi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Bisa dikatakan, tulang punggung (back bone) ekonomi dunia pada 2030 mendatang adalah UMKM yang berbasis e-commerce,” terang Khofifah, ketika menerima sejumlah stimulan dan penghargaan dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di sela kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Gedung Grahadi, Surabaya, Sabtu, (16/4).

Oleh karena itu, penting membekali para pelaku UMKM dengan kemampuan literasi, utamanya literasi digital. Apalagi mayoritas pelaku usaha di Indonesia notabene adalah UMKM. Kolaborasi UMKM dengan perpustakaan sangat bisa diandalkan dalam pertumbuhan dan pertambahan UMKM maupun start up secara signifikan di Jawa Timur.

Baca juga : Kebutuhan Jasa Meningkat, CKB Group Tingkatkan Layanan Kargo

“Saya mengapresiasi dukungan luar biasa yang diberikan Perpustakaan Nasional lewat program literasi untuk kesejahteraan yang berdampak langsung di masyarakat. Lewat program tersebut, masyarakat Jawa Timur, khususnya yang berada di pedesaan, menjadi lebih berdaya. Bahkan, per Juli 2021 sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Jawa Timur,” jelas Khofifah.

Senada dengan Khofifah, anggota Komisi X DPR Zainuddin Maliki juga menegaskan pentingnya literasi. Seluruh aspek kehidupan bersinggungan dengan literasi. Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari kalau kualitas literasi berdampak pada kesejahteraan hidup masyarakat. Padahal, Indonesia dikarunia anugerah kekayaan alam yang luar biasa.

"Yang kurang subur malah maju. Yang subur belum kunjung. Tentu kecerdasan literasi mempengaruhi di dalamnya. Persoalan baca-tulis memang belum tuntas, tinggal sedikit lagi. Namun, di sisi lain terjadi pertumbuhan internet yang luar biasa. Indonesia kini menempati peringkat nomor tiga di dunia dalam hal pengguna internet,” imbuh Zainudin.

Hulu dari pembentukan literasi adalah budaya membaca. Maka, tugas perpustakaan bukan lagi sebatas mengoleksi bahan bacaan, tetapi bagaimana koleksi yang dimiliki berdaya guna sesuai dengan potensi demografi dan geografi masyarakatnya. Di sinilah peran perpustakaan membangun masyarakat untuk menghadapi perdagangan global.

Baca juga : Demokrat Ragu Pemekaran Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat Papua

“Di dalam perpustakaan terkandung ilmu, teori, dan praktik. Dari jika dilatih secara konsisten akan menghasilkan kecerdasan dan skill. Inilah bentuk kecakapan literasi sebagai salah satu indikator penting menghadapi pasar bebas dunia. Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif,” beber Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.

Sementara itu, Kepala UPT Perpustakaaa Universitas Negeri Malang Djoko Saryono mengatakan, program literasi yang diterapkan saat ini sejatinya sudah terlambat. Sejak 1990-an, isu literasi sudah digaungkan dunia internasional. Bahkan, UNESCO sejak periode awal 2000-an sudah meluncurkan buku berjudul “Literacy for Life”.

Bermacam teori literasi saat ini sudah jauh berkembang. Tetapi, di sini malah  berpotensi benturan jika tidak segera disinergikan. Ia mencatat, tidak kurang ada 38 program literasi yang diluncurkan banyak kementerian/lembaga.

“Maka itu, perlu segera dibentuk kepemimpinan yang menggerakkan literasi. Harus dikolaborasikan berbagai kepentingan menyangkut literasi,” terang Djoko.

Baca juga : Erick Kesel Banget

Cepatnya perkembangan Revolusi Industri 4.0, sehingga mau tidak mau perpustakan juga tidak boleh tinggal diam. Peran perpustakaan justru sangat strategis. "Perpustakaan memiliki sumber daya pengetahuan yang tidak terbatas," ucal Tenaga Ahli Perpustakaan Sri Silarsih.

Di sela kegiatan PILM, Kepala Perpusnas menyerahkan sertifikat kepada Khofifah atas prestasi Jawa Timur sebagai provinsi dengan perpustakaan terakreditasi terbanyak di Indonesia. Juga menyerahkan sejumlah bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Kabupaten Sampang dan Kabupaten Nganjuk untuk pembangunan Gedung fasilitas layanan perpustakaan umum daerah.

Untuk DAK perluasan yang diterima Kabupaten Madiun, serta bantuan Pojok Baca Digital (Pocadi) bagi Kabupaten Gresik, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jember, Kabupaten Tuban, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Batu, termasuk stimulan satu unit Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) untuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.