Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Apkasi Siap Lahirkan 416 Desa Wisata Baru

Rabu, 20 April 2022 13:16 WIB
Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang (Foto: Apkasi)
Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang (Foto: Apkasi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam mendukung program Pemerintah yang selaras dengan program kerja kepengurusan organisasi, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) siap melahirkan 416 Desa Wisata baru di seluruh Tanah Air. Kesiapan ini terulang dalam kegiatan “Ekspose Pendokumentasian Best Practice dan Studi Tiru Desa Wisata” yang digelar secara daring, Selasa (19/4).

Harapan munculnya desa wisata-desa wisata baru ini ditegaskan Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang. Dia melihat semangat dan antusias dari masing-masing kabupaten anggota Apkasi dalam mengembangkan potensi di daerahnya masing-masing untuk dijadikan Desa Wisata. “Asumsi kami, memiliki 416 pemerintah kabupaten selaku anggota Apkasi dan ini yang akan kita dorong untuk minimal satu kabupaten melahirkan satu desa wisata baru,” katanya, seperti keterangan yang diterima redaksi, Rabu (20/4).

Ada dua latar belakang Apkasi ingin mendorong tumbuhnya Desa Wisata. Pertama, Apkasi memiliki banyak potensi alam yang sangat memenuhi syarat untuk dijadikan desa wisata. Kedua, untuk menggerakkan ekonomi desa, salah satu caranya adalah menjadikannya Desa Wisata sebagai mesinnya.

Baca juga : Satgas Waspada Lonjakan Covid Usai Libur Panjang

“Dengan adanya Desa Wisata, akan menjadi media promosi dalam menjual beraneka ragam produk dan jasa unggulan di daerah. Tentunya Desa Wisata ini akan disesuaikan dengan karakteristik atau kearifan lokal,” ujarnya.

Desa wisata-desa wisata ini, lanjut Sarman, bisa berbasiskan potensi alam, sosial budaya, religi, kelautan, pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan lain sebagainya. “Saya rasa banyak sekali hal-hal unik dari daerah kita yang layak untuk diangkat menjadi sebuat atraksi yang menjadi magnet untuk para wisatawan. Jangankan turis-turis mancanegara, wisatawan dalam negeri saja potensinya masih sangat besar untuk dijadikan sebagai target pangsa pasar,” imbuhnya.

Dalam rangka menumbuhkan potensi-potensi di daerah yang layak untuk diangkat, Apkasi menggelar kegiatan webinar ‘Ekspose Pendokumentasian Best Practice dan Studi Tiru Desa Wisata” sebagai langkah awal. “Hari ini dilakukan ekspose pendokumentasian hasil kerja tim khusus Apkasi yang diterjunkan ke tiga desa wisata yang telah berhasil meraih Anugerah Desa Wisata tingkat nasional, yakni pertama di Desa Wisata Tamansari di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, kedua di Desa Wisata Carangsari, Kabupaten Badung-Bali dan ketiga Desa Wisata Kaki Langit di Kabupaten Bantul, Yogyakarta,” katanya.

Baca juga : Aplikasi Ini Bisa Bikin Kamu Jago Hukum Lho!

Sebagai rencana tindak lanjut, tambah Sarman, berangkat dari paparan ekspose best practice yang dilakukan, Apkasi akan menggelar bimbingan teknis (bimtek) dan studi tiru ke tiga destinasi desa wisata yang telah didokumentasikan tersebut. “Ini menjadi bagian dari peran Apkasi untuk senantiasa mendukung program pemerintah pusat. Apkasi juga berharap ke depan pemerintah bisa menganggarkan dana khusus untuk percepatan pembentukan desa wisata ini,” ucapnya.

Apkasi saat ini sedang mempersiapkan naskah nota kesepahaman dengan dua kementerian sekaligus, pertama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan kedua dengan Kementerian BUMN. “Inti dari nota kesepahaman tersebut adalah adanya upaya konkret untuk mendorong percepatan pengembangan desa wisata. Kami yakin dengan dukungan kedua kementerian tersebut bisa mendorong lebih cepat pengembangan desa wisata dalam berbagai aspek,” tambahnya.

Apkasi, lanjut Sarman, sebagai wadah kerja sama antarpemerintah kabupaten seluruh Indonesia memiliki perhatian yang cukup besar terhadap sektor pariwisata yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. “Pemulihan sektor pariwisata daerah melalui pengembangan desa wisata yang berbasis kearifan lokal menjadi prioritas program kerja Apkasi ke depan. Pengembangan desa wisata menjadi salah satu upaya percepatan pembangunan daerah secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa,” katanya.

Baca juga : Pemilu Mahasiswa UIN Jakarta 2022 Sukses Lahirkan Pemimpin Baru

Sarman berharap, daerah segera melakukan identifikasi potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan agar memberikan nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan fokus Tourism Working Group G20 yang mengusung pemulihan sektor pariwisata melalui pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UMKM dan Community Based Tourism (CBT).

Pemulihan pariwisata daerah melalui pengembangan desa wisata yang sedang kami laksanakan ini, merupakan salah satu upaya Apkasi dalam memfasilitasi pemerintah kabupaten selaku anggota agar mampu membangun desa wisata yang berkelas. Program ini kami kembangkan dengan pendekatan belajar antar sesama atau studi tiru antar sesama pemerintah kabupaten. Cara ini kami pandang sangat efektif agar daerah lain bisa belajar lebih cepat dan merasakan semangat yang menyala dalam membangun desa wisata yang maju, mandiri dan berkelanjutan,” tukas Sarman. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.