Dark/Light Mode

Defend.ID Strategis Untuk Capai Kemandirian Alutsista

Sabtu, 23 April 2022 16:35 WIB
Pengamat militer dan pertahanan Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)
Pengamat militer dan pertahanan Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat militer dan pertahanan Susaningtyas Kertopati mendukung pembentukan holding industri pertahanan Defend.ID. Menurutnya, keberadaan Defend.ID akan mempercepat kemandirian alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

"Holding industri pertahanan Defend.ID merupakan langkah strategis Kemhan (Kementerian Pertahanan) untuk segera mencapai kemandirian Alutsista TNI. Pemenuhan kebutuhan Alutsista modern merupakan program utama meningkatkan kapasitas dan kapabilitas TNI di dalam melaksanakan tugas pokok sesuai amanat Undang-Undang dan peraturan yang berlaku," ucap Nuning, sapaan akrab Susaningtyas, Sabtu (23/4).

Baca juga : IFG Serahkan Santunan Jaminan Kematian Ke Ahli Waris Pekerja Rentan

Melalui holding tersebut, terang mantan Anggota Komisi I DPR ini, berbagai mekanisme procurement alias pengadaan atau pembelian barang dan acquisition segala jenis persenjataan dapat segera dipercepat dengan banyak negara. Mekanisme tersebut juga memberi kesempatan bagi peningkatan sumber daya manusia (SDM) semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Strategis dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).

Untuk melakukan itu, sambung Nuning, para pemimpin BUMN dan BUMS harus segera menyiapkan para ahli dan operator untuk menguasai terlebih dahulu ilmu dan pengetahuan setiap jenis persenjataan, peralatan deteksi, peralatan komunikasi, dan lain-lain. Para teknisi dituntut mampu memproduksi bersama pabrikan negara lain, untuk selanjutnya mampu memproduksi secara mandiri.

Baca juga : Program Z Auto Bantu Kemandirian UMKM Bengkel Motor

"Pararel dengan tuntutan tersebut adalah melengkapi berbagai fasilitas produksi dan laboratorium peralatan militer. Timeline mekanisme produksi disusun bersamaan dalam waktu yang bisa lebih cepat agar kapasitas produksi yang tinggi dapat tercapai," terangnya.

Nuning melanjutkan, holding industri pertahanan juga sebagai induk industri yang banyak menarik industri menengah dan industri kecil untuk aktif dalam produksi Alutsista. Reverse engineering dapat menjadi paradigma kinerja holding industri pertahanan berdasarkan prioritas kebutuhan operasional TNI.

Baca juga : Rahmat Effendi Paksa Camat Dan ASN Setor Duit Untuk Percepat Pembangunan Glamping

"Keberhasilan holding industri pertahanan pada saatnya juga dapat diarahkan untuk memproduksi berbagai peralatan dan perlengkapan industri-industri lainnya. Investasi Pemerintah untuk holding industri pertahanan diyakini mampu membuka lapangan kerja baru, produktifitas sektor industri, dan pertumbuhan ekonomi nasional," tutupnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.