Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mengurai Kepadatan Arus Mudik Dan Balik Lebaran

Minggu, 8 Mei 2022 17:41 WIB
Para pemudik menunggu bus di terminal. (Foto: Istimewa)
Para pemudik menunggu bus di terminal. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Penyeberangan ke Sumatera
Semakin panjang jalan Tol Trans Sumatera, akan semakin memantik pemudik ke Sumatera menggunakan kendaraan pribadi. Apalagi berombongan, Faktor keamanan di Pulau Sumatera menjadi pertimbangan pemudik menyeberang melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak saat malam hari dan tiba di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pagi dan selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan dengan aman.

Upaya yang dapat dilakukan adalah menjamin keamanan pemudik di Pulau Sumatera, keamanan rest area di sepanjang Tol Jakarta–Merak, sosialisasi sistem tiket daring (online) harus lebih masif lagi, program mudik gratis perlu diperbanyak dan diperluas hingga Pulau Sumatera, pemisahan angkutan logistik dan penumpang di saat mudik dan balik lebaran, perluasan areal parkir kendaraan bermotor di Pelabuhan Merak, praktek percaloan tiket harus segera dilenyapkan agar pemudik merasa lebih nyaman.

Manajemen Waktu dan Mudik Gratis
Menambah kapasitas jalan di Pulau Jawa tidak mungkin dilakukan terus menerus. Selain keterbatasan lahan juga keterbatasan anggaran. Pengaturan waktu mobilisasi mudik dan balik harus dimulai dan sudah dimulai saat arus balik lebaran tahun ini. Untuk mengurai kepadatan saat puncak arus mudik dan balik dapat dilakukan dengan memperpanjang masa libur sekolah dan kuliah, menerapkan sistem bekerja dari rumah (work from home).

Baca juga : Akademisi: Polri Jauh Lebih Siap Kawal Arus Mudik Dan Balik Lebaran 2022

Untuk menghindari kursi kosong mudik gratis, diperlukan koordinasi antar pengelola. Pendaftaran mudik gratis cukup satu jaringan (link) namun bisa beda kelola dan waktu pemberangkatan. Pemberangkatan dari terminal sekaligus mengedukasi masyarakat.

DAK Transportasi Umum
Pembangunan tol secara masif di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo cukup membantu memangkas waktu tempuh para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi cukup signifikan. Akan tetapi, berbagai negara yang lebih maju dari Indonesia dan sama-sama memiliki tradisi mudik, memiliki satu faktor pembeda yaitu transportasi umum yang memadai ke daerah tujuan.

Saatnya Pemerintah membenahi transportasi umum di tempat tujuan mudik. Pemerintah dinilai perlu menganggarkan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembenahan transportasi umum di daerah-daerah tujuan mudik. Selama ini, salah satu faktor pendorong banyak pemudik pilih menggunakan kendaraan pribadi yang menyebabkan kemacetan panjang selama arus mudik saat pulang kampung adalah ketiadaan transportasi umum yang memadai di kampung halaman.

Baca juga : Menteri Tjahjo Izinkan ASN Bekerja Dari Rumah

Itu mestinya pemerintah pusat punya dana alokasi khusus (DAK) untuk membenahi transportasi umum di daerah. Kalau itu sudah, kelompok-kelompok kecil ini diangkut pakai bus gratis sekalian. Selain sepeda motor itu, di kampung halaman tidak ada angkutan umum lagi. Saat ini, baru beberapa kota di Jawa yang transportasi umumnya relatif memadai untuk membantu distribusi para pemudik ke kampung halaman masing-masing. Sebagai contoh di Jawa ada Bus Trans Semarang di Semarang, Bus Batik Solo Trans (Solo Raya), Bus Trans Banyumas (Kab. Banyumas), Bus Semanggi Surabaya di Surabaya, Trans Pakuan di Bogor, Trans Yogya di Yogyakarta, Trans Metro Pasundan (Bandung Raya), Bus Trans Jateng atau KRL Solo-Yogyakarta. Sementara di luar Jawa sudah beroperasi Trans Metro Deli (Medan), Trans Musi Jaya (Palembang), Trans Banjarbakula (Banjarmasin), Trans Metro Dewat (Denpasar) dan Trans Maminatasa (Makassar).

Namun, masih banyak daerah lain yang tidak memiliki fasilitas seperti ini, semisal di Pulau Sumatera. Kecenderungannya, para pemudik memilih pulang kampung dengan tol. Atau kalau ke Sumatera, menggunakan sepeda motor. Angkutan pedesaan sudah pada mati, itu juga harus dihidupkan kembali, sehingga mereka yang di desa bisa ke kota untuk Lebaran dan sebaliknya. Keterbatasan ruang fiskal Kementerian Perhubungan tidak bisa leluasa mempercepat program pembelian layanan (buy the service) yang sekarang sudah berjalan di 11 kota.***

Penulis: Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.