Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kebutuhan BBM Naik 41 Persen, Tapi Pertamina Sukses Jaga Pasokan

Tak Ada Kelangkaan, Tak Ada Antrean

Senin, 9 Mei 2022 06:40 WIB
Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati (kanan), didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menjelaskan persiapan BBM untuk arus balik di Jakarta, Jumat (6/5/2022). (Foto : KHAIRIZAL ANWAR / RM)
Direktur Utama PT Pertamina (persero) Nicke Widyawati (kanan), didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menjelaskan persiapan BBM untuk arus balik di Jakarta, Jumat (6/5/2022). (Foto : KHAIRIZAL ANWAR / RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Luar biasa kerja dan dedikasi Pertamina. Selama arus mudik lebaran, berhasil menjaga pasokan BBM dengan aman. Padahal, terjadi lonjakan kebutuhan sebesar 41 persen. Terbesar sepanjang sejarah mudik di Indonesia. Hebat, karena sama sekali tak ada riak-riak isu kelangkaan atau antrean BBM.

Kenaikan sedahsyat itu, berhasil dikelola dengan baik dan lancar. Kuncinya, selain membangun sistem digital yang canggih, Pertamina juga memiliki pemimpin yang leadershipnya kuat. Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, selama arus mudik hingga arus balik, mengkomandoi monitoring pasokan BBM ke seluruh wilayah Indonesia. Tim Satgas Rafi (Ramadhan Idul Fitri) yang dibentuknya, melakukan pemantauan 24 jam melalui sistem digitalisasi terpusat di Lantai 21, Graha Pertamina Jakarta.

Baca juga : Hebat, Tidak Ada Kelangkaan Dan Tak Ada Antrean BBM

Jumat (6/5/2022), Nicke Widyawati mengajak sejumlah pemimpin media nasional ikut memantau pasokan kebutuhan BBM di ruangan berteknologi canggih itu. Namanya Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Centre (PIEDCC). Di sinilah tempat data pasokan dan kebutuhan BBM di seluruh Indonesia diintegrasikan secara real time. Nicke membangun Command Centre ini selama dua tahun. Mulai dioperasikan pada 2020 lalu.

Ruangan PIEDCC tidak terlalu besar. Kapasitas maksimalnya 20-an orang. Tetapi, ibarat tubuh manusia, di sinilah letak otak dan jantungnya Pertamina. Di ruangan itu, seluruh dindingnya adalah screen yang bisa menampilkan data. Mulai dari hulu, yaitu monitor produksi minyak di lokasi pengeboran, kapasitas produksi di kilang minyak. Sampai ke hilirnya, yaitu distribusi hingga ketersediaan BBM di setiap SPBU. Bahkan, kapal-kapal pengangkutan minyak di jalur laut sampai truk-truk tanki di jalanan, dipasangi CCTV dan bisa dimonitor pergerakannya.

Baca juga : Arus Balik Lebaran, Pertamina Pastikan Stok Dan Penyaluran BBM Aman

Di screen besar, kapal-kapal dan truk itu terlihat berupa titik-titik hitam yang bergerak. Data yang masuk ke sini, sangat lengkap dan detail. Diolah operator dan programer yang bertugas bergantian tanpa henti. “Coba diklik, salah satu titiknya kita ingin tahu,” kata seorang pemimpin redaksi media nasional yang hadir. Begitu diklik, terbukalah manifest-nya. Lengkap. Jenisnya, siapa saja awaknya bahkan berapa kecepatannya. “Itu adalah kapal yang sedang berlayar menuju Palopo, Sulawesi Selatan, kecepatan 10 knot, membawa minyak jenis pertalite,” kata Nicke, sambil menyebut jenis kapal dan banyaknya muatan. Bahkan, ada kamera di kapal itu. Sehingga untuk mengetahui apa aktivitas yang terjadi di buritan, haluan sampai geladaknya, tinggal me-zoom kamera saja. Kalau kapalnya berhenti, jalurnya melenceng atau kecepatannya berkurang, dia otomatis mengirim notice kepada programer. Sehingga, memperkecil kemungkinan kapal melakukan “kencing” atau “fraud” yang melanggar aturan.

Truk-truk yang mengangkut BBM dari kilang hingga ke SPBU pun, sama. Bisa dicek datanya dengan detail. Posisi perjalanannya, sampai nama driver dan nomor kontaknya. Saat ini lebih dari 5 ribuan SPBU di seluruh Indonesia, sudah tersambung dengan sistem digital. Di screen, SPBU itu tandanya berupa kotak-kotak warna warni. Kalau pasokannya cukup kotaknya hitam dan hijau. Saat kuning atau merah berarti kondisinya harus diisi atau butuh pasokan. Hari itu, area Pulau Jawa dan Sumatera, utamanya sepanjang jalur mudik, titik-titik SPBU sebagian besar berwarna hitam, yang artinya very high sales increase. Bahkan apa yang terjadi di SPBU juga bisa dimonitor melalui kamera yang dipasang di sana. Sehingga, jika ada berita antrean BBM atau kelangkaan, dengan cepat bisa diketahui kondisi sesungguhnya.

Baca juga : Dukung Mudik Aman Dan Sehat, Rumah Pertamina Siaga Sediakan Layanan Kesehatan Gratis

SPBU dengan kondisi berwarna kuning atau merah, bisa dengan mudah dicek statusnya. Tinggal klik akan ketahuan, apakah SPBU itu sudah memasukan pesanan? Kapan pesanan BBM-nya akan tiba? Truk tangkinya sudah sampai di mana? Dalam waktu berapa lama akan sampai di lokasi tersebut, dan seterusnya. Sangat detail datanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.