Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hepatitis Akut Nemplok Di 15 Orang

Menkes Kampanye Ayo, Cuci Tangan..!

Selasa, 10 Mei 2022 06:50 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Foto : Tangkapan Layar/YouTube Sekretariat Kabinet).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Foto : Tangkapan Layar/YouTube Sekretariat Kabinet).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah kasus hepatitis akut di Indonesia terus bertambah. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mencatat, penyakit itu sudah nemplok di 15 anak. Penularannya melalui asupan makanan. Biar jumlahnya nggak makin banyak, BGS-sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin-kampanyekan gerakan cuci tangan.

“Tanggal 27 April, Indonesia menemukan 3 kasus di Jakarta, dan kita keluarkan edaran agar semua rumah sakit dan dinsos melakukan surveillance. Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus,” ujarnya saat memberikan paparan hasil evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kemarin.

Baca juga : Cegah Hepatitis Akut, Menkes Minta Masyarakat Rajin Cuci Tangan

Menurut BGS, penularan penyakit ini melalui asupan makanan atau melalui mulut. Karena itu, dia meminta, masyarakat rajin mencuci tangan dan memastikan kebersihan dari makanan yang masuk ke mulut. Terlebih, penyakit ini menyerang anak usia di bawah 16 tahun, yang didominasi anak usia 5 tahun.

Lalu, apa ciri-ciri orang yang terkena hepatitis akut ini? Kata BGS, penderita mengalami demam dan tingginya indikator serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). “SGPT dan SGOT itu normalnya di level 30-an. Kalau sudah naik agak tinggi lebih baik refer ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terdekat,” pesannya.

Baca juga : Alert!! 3 Anak Penderita Hepatitis Akut Misterius Di Jakarta Meninggal

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berkoordinasi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat serta Inggris, dan Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Hasilnya, belum diketahui jenis virus apa yang menyebabkan hepatitis akut ini.

Kemungkinan besar, penyakit ini disebabkan oleh Adenovirus strain 41. Namun, ada pula kasus yang bukan disebabkan oleh Adenovirus strain 41. “Jadi kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya apa,” tukas BGS.

Baca juga : Soal Hepatitis Berat Yang Belum Jelas Penyebabnya, Ini Penjelasan Prof. Tjandra

DPR juga ikut menyoroti soal kasus ini. Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago meminta, Menkes memimpin penelitian apakah ada varian baru dari hepatitis A, B, atau C. Mengingat, penyakit yang belum diketahui asal muasalnya ini terbukti menular, dan memakan korban jiwa. Sehingga, perlu segera ditindaklanjuti lebih serius.

“Jangan tunggu menjadi wabah, baru diantisipasi. Kemenkes harus segera ambil langkah. Harus jemput bola agar penyakit ini dapat segera diatasi,” pinta politisi Partai Nasdem ini saat dihubungi, tadi malam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.